Kisah Purawisata, kawah candradimuka pedangdut di Yogyakarta

Merdeka.com - Jika warga Yogyakarta asli, pasti mengetahui tempat hiburan bernama Purawisata. Purawisata ini selalu identik dekat dengan musik dangdut, karena selama masa berdirinya tempat ini menjadi satu-satunya barometer tempat hiburan dangdut di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Ironisnya, pada hari Senin (30/4) lalu Purawisata resmi bubar. Hal itu ditandai dengan perayaan konser terakhir yang menghadirkan beberapa artis dan orkes dangdut ternama. Konser tersebut bertepatan dengan ulang tahun Purawisata yang ke-24 tahun. Menurut informasi, lokasi hiburan dangdut kenamaan kota Jogja ini akan diganti oleh hotel bintang tiga dan bintang empat sesuai keinginan pemiliknya.
Menurut AB Prass, seorang pengamat musik senior Yogyakarta, sejak tahun 1989 Purawisata memang telah melahirkan ratusan bibit pedangdut berkualitas. Bukan hanya itu, Purawisata juga kiblat bagi para pemusik dangdut kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.
"Purawisata ini jadi barometer musik dangdut Yogyakarta. Dulunya dimulai dari Dwi Haryono, hingga Riris Arista. Beberapa malah sekarang sudah berkiprah di Jakarta, seperti Cici Camelia, Oky Ardila dan penyanyi-penyanyi lainnya," kata AB Prass, Rabu (1/5).
AB Prass menjelaskan bahwa Purawisata merupakan etalase bagi para pedangdut-pedangdut muda sebelum mereka berkiprah di panggung sesungguhnya. Dari Purawisata ini, mereka menimba ilmu untuk serius menjadi penyanyi dangdut.
"Di sana mereka belajar menghadapi audience, cara tampil, maupun cara berkomunikasi dengan penonton. Jika Purawisata tutup, dipastikan regenerasi dangdut di Yogyakarta akan tersendat," ujar AB Prass.
Sebelumnya, Manager Program Hiburan Purawisata, Isnur Wedoyono atau Wedo menjelaskan, penonton yang datang saat konser penutupan dangdut Purawisata mencapai 700 orang. Meski secara bisnis dangdut Purawisata tidak merugi, sebagai karyawan, Wedo tidak bisa berbuat apa-apa. Menurutnya penutupan status panggung dangdut Purawisata sudah keputusan dari si pemilik.
"Sudah 24 tahun kami mengabdi di bidang dangdut, apa salah kalau kami ganti jenis usaha lain? Semoga ada yang mau mencari lokasi lain untuk menampung peminat dangdut di Yogyakarta," kata Wedo sambil berharap.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Ini Alasan Gibran Pilih Irit Bicara selama Kampanye Pilpres
Gibran Rakabuming Raka mengakui dirinya irit bicara di masa kampanye Pilpres 2024
Baca Selengkapnya


Polemik Debat Capres-Cawapres, Timnas AMIN: KPU Harusnya Tak Buka Ruang Ubah Format di Luar UU
Juru Bicara Timnas AMIN Said Didu menilai seharusnya KPU memiliki ketegasan bahwa format capres-cawapres
Baca Selengkapnya


Jawaban Gibran Ditanya Cara Menstabilkan Harga Pangan: Nanti Awal Tahun Sudah Stabil
Cawapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Pasar Rawasari, Jakarta Pusat pada Minggu (3/12).
Baca Selengkapnya


Heboh Fuji Bertemu Aaliyah Massaid di Singapura, Foto Bareng Raffi Ahmad Buat Nagita Slavina Istighfar
Di postingan Instagram Raffi & Nagita Slavina, Jumat (01/12), Raffi Ahmad terlihat asyik duduk di tengah Aaliyah dan Fuji.
Baca Selengkapnya


8 Artis Indonesia Pernah Jadi Korban Bully, Ada Prilly Latuconsina, Afgan, Hingga Cinta Laura
Miliki karier cemerlang di dunia hiburan, siapa sangka jika deretan artis ini mengungkap kisah kelam dalam hidupnya.
Baca Selengkapnya

Mengenal Sumonar Fest Jogja, Tempat Berkumpulnya Para Pecinta Seni Cahaya dari Seluruh Dunia
Penyelenggaraan Sumonar tahun 2023 ini berani tampil beda dibanding tahun-tahun sebelumnya
Baca Selengkapnya

Simpatisan PPP DIY Deklarasi Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Sejumlah laskar simpatisan PPP DIY mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Kisah Hidup Basiyo, Maestro Lawak Dagelan Mataram dari Yogyakarta
Di mata keluarga, Basiyo merupakan sosok yang sangat serius dan tak pernah bercanda. Namun anehnya ia bisa membuat orang lain tertawa.
Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Dua Kali Muntahkan Awan Panas Guguran, Terjauh Capai 2 Km
Gunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca Selengkapnya

Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan
Baca Selengkapnya

Pulang dari Transmigrasi, Pria Gunungkidul Ini Memilih Hidup Sendiri di Gubuk Pinggir Jurang Tepi Laut
Walaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.
Baca Selengkapnya

Peneliti: Nyamuk Wolbachia Buat Kasus DBD di Yogyakarta Terendah Dibanding 30 Tahun Lalu
Peneliti Wolbachia Mosquito Program (WMP) Yogyakarta Profesor Adi Utarini memberikan perkembangan dampak dari penyebaran nyamuk Wolbachia
Baca Selengkapnya