Kisah Perjuangan Ade Arya Koswara, Pantang Menyerah Enam Kali Gagal Tes Akhirnya Berhasil Jadi TNI
Kegigihan Ade mengikuti seleksi mengantarkannya menapaki mimpinya tersebut.
Kegigihan Ade mengikuti seleksi mengantarkannya menapaki mimpinya tersebut.
Menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan mimpi sebagian orang. Pelbagai usaha dilakoni seseorang untuk meraih mimpinya tersebut.
Perjuangan meraih mimpi itu terkadang tak berjalan mulus. Beberapa orang harus mengikuti ujian berkali-kali untuk menjadi abdi negara tersebut.
Kisah itu salah satunya dialami Ade Arya Koswara (22). Kalimat pantang menyerah layak disematkan kepada pemuda asal Matraman, Jakarta Timur ini. Kegigihan Ade mengikuti seleksi mengantarkannya menapaki mimpinya tersebut.
Enam kali dia mengikuti tes TNI sebelum akhirnya dinyatakan lolos.
Selain itu, setiap minggu, Ade kerap diajak sang paman jalan-jalan keliling di depan Kodam Jaya sembari berswafoto dengan tank-tank pajangan di Kodam Jaya.
Ketika itu, sekolah Ade; SMK Satya Bakti 1 diundang untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Dari situ, minat Ade menapaki karir sebagai TNI kembali tumbuh.
"Mulai pendaftaran itu tahun 2020 saya mencoba Bintara PK 28 di situ saya gagal," cerita Ade seperti dikutip dari situs YouTube TNI AD, Kamis (5/10).
Namun, pertemuan Ade dengan seorang bapak-bapak tua selepas ujian di depan Kodam Jaya membuat hatinya terperanjat.
Ketika itu cerita Ade, dia bertemu dengan bapak tua yang kehausan dan kecapekan. Bapak itu lantas bertemu Ade di depan Kodam Jaya. Dia meminta air. Kebetulan saat itu Ade membawa air, bekal mengikuti ujian TNI. Air itu diberikan Ade kepada sang bapak.
Kepada Ade, bapak tersebut ternyata baru saja menjadi korban penipuan. Cerita bapak tua tersebut membuat Ade berpikir untuk lebih mensyukuri hidup. Ade lantas berani menceritakan kegagalannya mengikuti seleksi pertama masuk TNI kepada ibunya di rumah.
"Saya lanjut sampai rumah ketemu orang tua memberikan kabar seperti itu rasanya seperti tidak kuat saya menahan nangis sampai akhirnya orang tua menguatkan saya untuk terus mengejar mimpi saya menjadi tentara," ujar Ade.
Perjuangan Ade menjadi prajurit TNI tak berakhir saat pertama kali daftar tersebut. Ade pantang menyerah mengikuti setiap seleksi dibuka TNI.
Ade mengaku enam kali mendaftar sebagai prajurit TNI. Selama ini, dari lima pendaftaran tersebut tidak pernah menggunakan bahasa Inggris. Padahal bahasa asing itu menjadi modalnya masuk TNI. Sebab Ade merasa fostur tubuhnya tidak cukup menunjang nilainya masuk tentara.
Pada saat percobaan terakhir masuk TNI, Ade lalu memberanikan diri ketika Ajudan Jenderal Kodam kepada Kolonel Caj Charles Simamora bertanya mengenai calon taruna yang memiliki talent bahasa.
Tanpa canggung, saat itu Ade mengangkat tangan dan bilang memiliki kemampuan bahasa Inggris. Ade lantas menunjukkan kemampuannya tersebut saat penilaian panitia penentu akhir. Rupanya kemampuan berbahasa Inggris dimiliki Ade membuat Kolonel Caj Charles Simamora puas. Ade pun dinyatakan lolos untuk mengikuti tes selanjutnya di Kodam Jaya.
"Biasanya saya gagal dites tersebut," kata Ade.
Saat dites pusat tersebut, Ade menjalani serangkaian ujian ulang. Mulai dari lari, psikotes sampai wawancara kesehatan. Pada penentuan akhir, Ade bertemu Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan.
Waktu pertemuan dengan Pangdam Jaya itu tidak ada pertanyaan dilontarkan kepada Ade. Namun hasil ujian di Kodam Jaya tersebut Ade dinyatakan lolos untuk mengikuti pendidikan. Air mata Ade pecah. Sujud Syukur menyambut haru setelah dinyatakan lolos TNI. Sontak saja, kabar baik itu segera dibawa pulang Ade ke rumah untuk memberitahukan kepada sang ibu.
"Pada saat itu saya pulang jam 12 malam. Saya ingin sekali buru-buru pulang, saking inginnya pulang ingin bertemu ibu saya ingin memberitahu kabar baik tersebut akhirnya saya kasih tahu saya betapa senangnya melihat mukanya, wajahnya yang senyum lebar girang loncat loncatan di depan pagar jam 12 malam berdua ketika tahu bahwa saya lulus pendidikan Kostrad," ujar Ade.
"Tidak menyangka, saya merasa bangga terhadap angkatan bersenjata Republik Indonesia karena telah melihat dari kalangan bawah pun bisa masuk TNI," ungkap Sri dengan mata berkaca-kaca.
Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Brigjen TNI Indra Heri mengatakan, salah satu kemampuan bahasa Inggris itulah yang menopang Ade sehingga diterima menjadi prajurit TNI khususnya Dikmata Prajurit Kostrad.
Pelaku menganiaya dan mengeroyok korban dikarenakan sulit dihubungi saat ditagih utangnya.
Baca SelengkapnyaIbunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.
Baca SelengkapnyaTaruna AAU, Sherly Aprilia ternyata pernah dua kali gagal tes Bintara. Perempuan berparas cantik itu, kini berhasil menjadi calon Perwira.
Baca SelengkapnyaKetika melihat Anies-Imin yang akan melakukan orasi, Rokhayah justru berteriak 'Anies' dengan lantang seraya mendukungnya.
Baca SelengkapnyaKasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.
Baca SelengkapnyaIa merasa prihatin karena sudah bertahun-tahun jalan rusak itu tak mendapat perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaOlla Ramlan sudah dua kali gagal membina rumah tangga. Ia kini tentu saja lebih selektif dalam mencari pasangan baru, soalnya Olla tak mau gagal lagi.
Baca SelengkapnyaSaking mulianya, ada banyak warganet yang ikut tersentuh melihat aksi sang pemuda saat merawat ibu.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, proses hukum yang dijalani Firli menjadi ranah aparat penegak hukum, Ganjar enggan mengomentari lebih dalam lagi.
Baca Selengkapnya