Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua GP Ansor Surabaya Sebut ada 1 ASN dan 4 Tenaga Kontrak Pemkot Terlibat HTI

Ketua GP Ansor Surabaya Sebut ada 1 ASN dan 4 Tenaga Kontrak Pemkot Terlibat HTI Massa HTI datangi PTUN. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya, HM Faridz Afif menyebut satu Aparatur Sipil Negara (ASN) dan empat tenaga kontrak Pemkot Surabaya, disinyalir terpapar paham khilafah yang diusung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Padahal, ormas ini sudah dibubarkan Pemerintah melalui Perppu Nomor 2 Tahun 2017.

"Kami mendapat banyak informasi tentang sejumlah ASN di Pemkot Surabaya yang disinyalir sebagai anggota dan simpatisan HTI. Kami sudah telusuri informasi itu dan valid," tutur Afif dalam rilisnya, Jumat (22/3).

Dari temuan Ansor Surabaya itu, lanjutnya, juga terindikasi ada ASN di lingkungan Pemkot yang tergolong tokoh HTI. "Orang inilah yang disinyalir menyebarkan paham khilafah di lingkungan Pemkot," tudingnya tanpa menyebut nama.

Atas temuan tersebut, Afif yang juga Panglima Banser Surabaya berharap ada langkah tegas dan terukur dari Wali Kota Tri Rismaharini untuk mengatasi penyebaran paham HTI di lingkungan kerjanya. Pihaknya juga siap memberikan data yang dimiliki bila diminta.

"Dari temuan awal kami ada satu yang berstatus ASN dan empat tenaga kontrak. Meski organisasinya sudah dilarang tapi mereka masih melakukan aktivitas organisasi seperti biasa. Karena itu, wali kota harus mengambil tindakan," tegasnya.

HTI resmi dilarang pemerintah lewat Perppu Nomor 2 Tahun 2017. Alasannya, karena visi dan misi HTI bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. "Mereka (HTI) ingin mengganti sistem NKRI dengan khilafah," tegas Afif.

Meski melakukan perlawanan hukum di pengadilan, usaha HTI kandas. Sebab pengadilan tingkat pertama hingga Mahkamah Agung (MA) menolak gugatan mereka.

Selain itu, menurut Afif, perlu dilakukan penelitian khusus (litsus) di lingkungan Pemkot Surabaya dengan menggandeng Polri, TNI maupun Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) untuk menemukan ASN yang terpapar paham khilafah maupun radikalisme.

"Bila nantinya ditemukan ASN yang terbukti menjadi anggota HTI, tentunya harus dilakukan pembinaan," kata pria yang juga maju Caleg DPRD Surabaya dari PKB tersebut.

Afif berharap, ada usaha deradikalisasi di lingkungan Pemkot Surabaya untuk meluruskan ASN yang terpapar paham khilafah dan radikal. Selain itu, pembinaan atasan kepada bawahan harus lebih intensif agar bila ditemukan ASN yang ada gejala terpapar paham terlarang dapat segera dibina.

"Kegiatan di masjid dan musala di lingkungan Pemkot harus dipastikan diisi oleh ulama atau ustaz yang sejuk. Kami siap membantu, Ansor memiliki Majelis Zikir dan Salawat (MDS) yang berisi para ulama muda," tandas Afif.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI

Jenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI

Rancangan Peraturan Pemerintah yang membahas manajemen aparatur sipil negara (ASN) mendekati hasil akhir di Kemenpan-RB

Baca Selengkapnya
2.068 Hektare Lahan di Ibu Kota Nusantara Masih Bermasalah, Menteri AHY Belum Mau Terbitkan Sertifikat

2.068 Hektare Lahan di Ibu Kota Nusantara Masih Bermasalah, Menteri AHY Belum Mau Terbitkan Sertifikat

AHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Muhadjir: WFH 16-17 April 2024 Hanya untuk ASN

Menko PMK Muhadjir: WFH 16-17 April 2024 Hanya untuk ASN

Pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan kerja dari rumah untuk Aparatus Sipil Negara (ASN) selama dua hari.

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Aturan Disahkan Jokowi, Gaji Pokok TNI/Polri Resmi Naik Mulai Bulan Ini

Aturan Disahkan Jokowi, Gaji Pokok TNI/Polri Resmi Naik Mulai Bulan Ini

Penyesuaian gaji pokok bagi anggota TNI tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Belas Atas PP Nomor 28 tahun 2001.

Baca Selengkapnya
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

Baca Selengkapnya