Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepercayaan Publik ke Kejagung Tinggi karena Berani Usut Kasus Korupsi Besar

Kepercayaan Publik ke Kejagung Tinggi karena Berani Usut Kasus Korupsi Besar

Kepercayaan Publik ke Kejagung Tinggi karena Berani Usut Kasus Korupsi Besar

Kondisi kinerja dan integritas lembaga hukum di Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan hal yang positif.

Kepercayaan Publik ke Kejagung Tinggi karena Berani Usut Kasus Korupsi Besar

Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU), Nur Kholis menilai, tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) saat ini disebabkan karena berani mengusut kasus korupsi besar.

Selain itu, menurut dia, sekarang ini pasti juga sudah ada perbaikan di institusi hukum tersebut.

“Pertama, itu karena ada perbaikan kinerja. Yang kedua, mungkin juga karena berani mengusut kasus-kasus yang relatif besar,” ujar Kholis, Rabu (5/7).

Hal ini disampaikan Kholis merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan tren kepercayaan publik terhadap sembilan lembaga negara, termasuk Kejagung.

Kepercayaan Publik ke Kejagung Tinggi karena Berani Usut Kasus Korupsi Besar

“Jadi, kalau itu bisa memberikan efek yang baik bagi lembaga-lembaga lain untuk berkompetesi secara positif, tentu itu akan menciptakan kondisi yang lebih baik untuk penegakan hukum di Indonesia,” ucap Kholis.
Namun, Kholis tidak begitu yakin apakah kepercayaan publik kepada Kejagung tersebut akan memiliki dampak besar terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.

Merdeka.com

Untuk mengetahuinya, kata dia, harus ada penelitian lebih lanjut.

Untuk mengetahuinya, kata dia, harus ada penelitian lebih lanjut.

“Tetapi menurut saya ini kan tune-nya sudah positif, tentu dia akan berpengaruh kepada kepercayaan publik terhadap pemerintah secara umum,” katanya.

Kholis melihat, kondisi kinerja dan integritas lembaga hukum di Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan hal yang positif. “Jadi, kami berprasangkai baik saja, mudah-mudahan demikian. Karena, kan salah satu indikator hasil survei itu juga kan karena Kejagung menangani kasus yang besar secara berani dan benar,” jelas Kholis. Dia pun berharap, kinerja Kejagung dalam mengungkap kasus-kasus besar tersebut juga menular ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) di tingkat provinsi dan Kejaksaan Negeri (Kejari) di tingkat Kabupaten/Kota. “Kami berharap bahwa sikap itu kemudian dapat menular ke jajaran yang paling bawah. Karena kan yang berhadapan dengan persoalan-persoalan hukum di bawah itu ya Kejati atau kejari. Nah kita siap membuka diri untuk berkoordinasi dengan lembaga-lembaga itu,” kata Kholis.

Karena, tambah dia, masih banyak keluhan terhadap penegakan hukum di tingkat bawah.

Menurut dia, kritiksan untuk penegakan hukum di tingkat bawah itu juga harus menjadi bahan refleksi penting bagi semua lembaga penegakan hukum di Indonesia.

“Bagi LPBH NU, sebenarnya kalau kondisi hukum membaik itu akan memudahkan juga advokasi kebijakan yang dilakukan oleh LPBH NU untuk mewujudkan hukum yang melindungi kelompok-kelompok akar rumput, utamanya Nahdliyin.”

-Kholis

RAJA TEGA! Kasus Korupsi Johnny Plate Rugikan Banyak Rakyat Kecil, Kejagung Naik Pitam

Survei Indikator Usai Putusan MK: Dukungan Publik pada PDIP Tinggi, Ada Faktor Jokowi
Survei Indikator Usai Putusan MK: Dukungan Publik pada PDIP Tinggi, Ada Faktor Jokowi

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru: Gibran Dinilai Tidak Pantas Jadi Cawapres dan Dianggap Bentuk Politik Dinasti
Survei Terbaru: Gibran Dinilai Tidak Pantas Jadi Cawapres dan Dianggap Bentuk Politik Dinasti

Gibran dianggap tidak pantas karena terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Politik: Dukungan Terhadap Ganjar Menurun, Prabowo Naik
Survei Terbaru Indikator Politik: Dukungan Terhadap Ganjar Menurun, Prabowo Naik

Penurunan pemilih Ganjar justru diikuti oleh kenaikan dukungan pada capres nomor urut satu Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka Bikin Kepercayaan Publik Merosot
KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka Bikin Kepercayaan Publik Merosot

Hasil itu terpotret dalam survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia.

Baca Selengkapnya
Meski Kepercayaan Publik Tinggi, Kejagung Diharapkan Lebih Berani Bongkar Kasus Korupsi
Meski Kepercayaan Publik Tinggi, Kejagung Diharapkan Lebih Berani Bongkar Kasus Korupsi

Kejaksaan Agung diminta tidak lengah sekalipun mendapatkan kepercayaan publik tinggi.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Erick Thohir Cawapres Paling Didukung Jokowi
Survei Indikator: Erick Thohir Cawapres Paling Didukung Jokowi

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, persepsi publik yang menilai Erick sebagai cawapres paling didukung Jokowi.

Baca Selengkapnya
Bahaya Jika Perangkat Desa Tidak Netral di Pemilu 2024
Bahaya Jika Perangkat Desa Tidak Netral di Pemilu 2024

Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia atau KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat) menegaskan, perangkat desa harus netral.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Publik Tak Yakini Ada Arahan Jokowi terkait Golkar-PAN Dukung Prabowo
Survei Indikator: Publik Tak Yakini Ada Arahan Jokowi terkait Golkar-PAN Dukung Prabowo

survei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: 40,3 Persen Pemilih PKB dan 43,5 Persen Warga NU Pilih Ganjar
Survei Indikator Politik: 40,3 Persen Pemilih PKB dan 43,5 Persen Warga NU Pilih Ganjar

Dukungan para nahdiyin itu lebih banyak kepada Ganjar dibandingkan dua nama Bacapres lainnya yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya