Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala KPP Pratama Ciamis Diprotes Usai Menegur Sekuriti Berjenggot

Kepala KPP Pratama Ciamis Diprotes Usai Menegur Sekuriti Berjenggot Demo di Kantor Pajak Pratama Ciamis. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Massa Forum Peduli Islam Ciamis menggelar aksi di Kantor Pajak Pratama (KPP) setempat, Selasa (2/7). Mereka menuntut agar Kepala KPP Pratama Ciamis, Aporen Siregar mundur atau dicopot dari jabatannya setelah viral pernyataannya kepada sekuriti yang berjenggot.

"Kepala KPP Pratama Ciamis telah gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan. Dengan adanya teguran untuk pegawai yang memiliki penampilan berjenggot, Kepala KPP Pratama Ciamis telah membuat kegaduhan dalam kehidupan beragama di Kabupaten Ciamis," kata Koordinator aksi Forum Peduli Islam Ciamis Ustaz Deden Badrul Kamal.

Menurut Deden, kejadian tersebut menimbulkan riak di antara umat sehingga ia menyebut Aporen gagal mengejawantahkan aturan karena tidak disesuaikan dengan lingkungan sekitar.

"Perlu diingat bahwa di Ciamis 90 persen umat Islam dan tidak ada unsur diskriminasi agama. Selama ini aman, damai dan menjunjung toleransi," ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa persoalan tersebut jangan sampai dibiarkan, sehingga terjadi percikan antar umat beragama yang tidak diharapkan.

Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, ia mengaku akan kembali mendatangi kantor KPP Pratama Ciamis untuk melakukan aksi lanjutan. "Kejadian ini harus menjadi pelajaran kepada pemimpin dalam membuat dan memberlakukan sebuah kebijakan," ungkapnya.

Kepala Kantor KPP Pratama Ciamis dalam aksi tersebut tidak tampak hadir menemui massa. Kepala Seksi Pemeriksaan KPP Pratama Ciamis, Slamet Sugiharto menyebut bahwa pimpinannya sedang berada di Bandung mengikuti kegiatan.

"Kepala bukan menghindar, tapi ada kegiatan di Kanwil Bandung jadi tak bisa hadir di sini," katanya.

Slamet menyebut bahwa permasalahan tersebut sudah selesai secara kekeluargaan, dan saat ini yang bersangkutan telah kembali bekerja. Ia juga menyebut bahwa semua pihak telah saling memaafkan.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan penampilan pegawai di Kantor Pajak semuanya sudah tertuang dalam aturan secara Nasional. "Artinya Kepala KPP tak mengada-ada terkait teguran untuk merapihkan penampilan petugas keamanan," sebutnya.

Namun meski demikian, ia menduga bahwa saat teguran dilakukan ada kesalahpahaman sehingga hal tersebut melebar ke urusan agama. Namun dengan adanya kejadian itu, pihaknya akan melakukan koreksi agar ke depan tidak kembali terjadi kejadian serupa.

"Terkait adanya tuntutan mundur kepada Kepala KPP Pratama, kami akan meneruskan hal itu ke Kantor Wilayah atau kantor pusat. Karena kewenangannya ada di pusat, kita hanya menjelaskan," kata dia.

Aksi yang dilakukan massa dilakukan setelah salah seorang petugas keamanan KPP Pratama Ciamis, M Elyas Guhiat diketahui mempertimbangkan untuk mengundurkan diri setelah ditegur oleh atasannya terkait jenggot. Ia sendiri memilih mempertahankan jenggotnya daripada melanjutkan pekerjaannya sebagai petugas keamanan di KKP Pratama Kabupaten Ciamis.

Elyas menyebut bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (26/6) pagi, di mana saat itu Aporen Siregal yang baru menjabat Senin (24/6) mengadakan inspeksi mendadak terkait penampilan para karyawan.

Elyas yang saat itu dikumpulkan oleh pimpinannya bersama rekan-rekanya disuruh untuk segera membersihkan jenggot. "Tolong itu jenggot dibersihkan, kalau tidak dibersihkan hari ini pintu terbuka lebar. Jangan membawa agama ke sini, kalau mau ibadah di luar saja," kata Elyas menirukan ucapan Aporen.

Saat itu Elyas mengaku diberi pilihan mengundurkan diri atau membersihkan jenggot. Elyas mengaku langsung keluar dan tidak bekerja. Namun setelah kejadian tersebut, ia mengaku telah kembali dipersilakan bekerja dan pihak kantor pun telah meminta maaf.

"Jadi semuanya sudah selesai secara kekeluargaan. Saya tetap akan bekerja walau berjenggot," katanya.

Awalnya, Elyas mengaku sempat kaget saat menerima teguran tersebut. Namun saat dikomunikasikan ternyata ada kesalahpahaman. "Saya mengira harus mencukur jenggot. Ternyata saya hanya disuruh merapikan, bukan disuruh cukur semua. Jadi sudah beres urusannya," ucapnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Kriteria Capres Keuskupan Agung Medan: Bersih dari Pelanggaran HAM
8 Kriteria Capres Keuskupan Agung Medan: Bersih dari Pelanggaran HAM

Surat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Gempar Suami di Ciamis Mutilasi Istri, Polisi Periksa Kejiwaan Tersangka
Gempar Suami di Ciamis Mutilasi Istri, Polisi Periksa Kejiwaan Tersangka

Tersangka ditahan polisi, tidak lama setelah aksi memutilasinya yang menggemparkan masyarakat

Baca Selengkapnya
Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan

Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KIP Sesalkan Pernyataan Anak Buah Jokowi yang Tak Mampu Jawab Pertanyaan Publik Terkait Iuran Tapera
KIP Sesalkan Pernyataan Anak Buah Jokowi yang Tak Mampu Jawab Pertanyaan Publik Terkait Iuran Tapera

Pernyataan yang dilontarkan itu pun akan memberikan efek negatif kepada masyarakat terkait pengelolaan dana Tapera ke depannya.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik KPK: Sudirman Said Bikin Persaingan Capim KPK Tidak Hambar
Eks Penyidik KPK: Sudirman Said Bikin Persaingan Capim KPK Tidak Hambar

Sudirman Said memutuskan mendaftar setelah mempertimbangan dorongan dari berbagai koalisi masyarakat sipil.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Mau Daftar Capim KPK: Bila Panggilan Tugas Publik Datang Kepentingan Pribadi Harus Disingkirkan
Sudirman Said Mau Daftar Capim KPK: Bila Panggilan Tugas Publik Datang Kepentingan Pribadi Harus Disingkirkan

Sudirman Said mengaku mendapat banyak dorongan dari pelbagai pihak mengelola pemerintahan yang bersih.

Baca Selengkapnya
Sidang Putusan Sengketa Pilpres: MK Nilai PKPU Pencalonan Gibran sebagai Cawapres Tidak Melanggar Hukum
Sidang Putusan Sengketa Pilpres: MK Nilai PKPU Pencalonan Gibran sebagai Cawapres Tidak Melanggar Hukum

MK menyampaikan tidak adanya permasalahan dalam proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya