Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kendaraan-kendaraan milik negara ini tabrak bocah hingga tewas

Kendaraan-kendaraan milik negara ini tabrak bocah hingga tewas Ilustrasi Kecelakaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kecelakaan yang terjadi di jalan raya sering kali disebabkan oleh pengemudi yang lalai saat berkendara. Dan yang paling parah kecelakaan tersebut sampai merenggut nyawa seseorang.

Lebih miris lagi ketika kendaraan-kendaraan yang digunakan ialah milik orang penting di negara ini, misalnya saja anggota polisi. Sontak saja hal tersebut pun membuat terkejut berbagai pihak. Sebab, sudah menjadi keharusan seorang polisi menjadi contoh yang baik saat berkendara.

Seperti kecelakaan-kecelakaan yang pernah terjadi di beberapa daerah ini. Kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan anggota polisi hingga menewaskan bocah-bocah yang masih polos. Terkadang proses hukum kasus tersebut tidak diketahui ujung ceritanya.

Berikut adalah kecelakaan maut akibat kendaraan polisi:

Siswa SD tewas diduga tertabrak mobil Binmas Polres Bukittinggi

Kevin seorang siswa SDN 12 Jorong Babukik, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tewas diduga tertabrak mobil Binmas Polres Bukittinggi.Bocah 7 tahun itu diduga tertabrak mobil Binmas Polres Bukittinggi yang saat itu tengah melintas di kawasan Nagari Kamang Mudiak pada Kamis (27/8) sekitar pukul 09.00 WIB.Camat Kamang Magek, Surya Wendri di Bukit Tinggi membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, saat kejadian itu dia tidak berada di lokasi karena tengah menghadiri rapat di Lubuk Basung.Namun, menurut laporan yang dia terima dari stafnya di kecamatan, memang menyebutkan ada seorang siswa SD yang tertabrak mobil dan meninggal setelah kejadian tersebut. Menurutnya, jenazah korban juga telah dimakamkan Kamis siang.Dia juga menyebutkan, saat ini orangtua laki-laki korban Kevin tengah berada di Negara tetangga Malaysia dan dalam perjalanan pulang setelah mendengar kabar duka itu.Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Binmas Polres Bukittinggi, AKP Rita Suryanti yang dikonfirmasi awak media mengatakan, belum bisa memberikan keterangan terkait dengan hal itu, dengan alasan masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian.

Motor anggota patwal Cirebon tabrak bocah 7 tahun hingga tewas

Kasus tabrak lari yang menewaskan bocah 7 tahun Hafidz di Jalan Tuparev, Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (31/5) belum terungkap. Hafidz tewas diduga tertabrak oleh rombongan patroli dan pengawalan (Patwal).Kapolres Kota Cirebon AKBP Eko Sulistyo Basuki membenarkan peristiwa nahas itu. Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman mengenai kasus tersebut yang menyeret anggota Patwal."Kami sedang melakukan pendalaman," kata Eko, ketika dihubungi merdeka.com Jumat (5/6).Namun, dia enggan bicara lebih jauh terkait kecelakaan maut yang menimpa bocah SD itu. Seperti diketahui, Kejadian tersebut diceritakan oleh paman korban, Fathan Mubarok melalui akun Twitter pribadinya. Rombongan Patwal tersebut diketahui tengah mengawal pejabat."Siang tadi, di tuparev, nyawa keponakan saya yg berusia 7 tahun direnggut oleh rombongan patwal yang ngawal pejabat-pejabat lewat," tulis Fathan Mubarok, Minggu (31/5).Fathan menambahkan, setelah terlibat kecelakaan, rombongan Patwal sama sekali tidak berhenti untuk melihat kondisi korban. Rombongan tersebut malah melanjutkan perjalanannya."Setelah nabrak orang sampai mati, rombongan patwal sama sekali tak berhenti. Catat itu," lanjutnya.Sementara itu, kakak korban, Nadya Jannah Aflaha menuturkan, setelah kecelakaan tersebut, dirinya diperiksa di Mapolrestra Cirebon. Saat pemeriksaan, lanjut Nadya, polisi yang menginterogasinya terkesan sok tahu, dan terus membantah jawabannya."Gue tau percis karena gue ada di tkp pada waktu kejadian itu terjadi. Gue nyaksiin dengan mata kepala gue. Jarak gue sama mereka cuma 2-3 m," tulis Nadya melalui akun Twitter-nya, Kamis (4/6).Hingga hari ini, kata Nadya, pihak polisi belum ada yang datang ke rumah keluarga korban dan mengucapkan bela sungkawa. "Tapi sampe sekarang dari pihak polisi belum ada yang datang ke rumah korban. Ya udah aja kita tuntut. Hukuman di depan mata pak," tulisnya.Hafidz meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Gunung Jati. Kasus tabrak lari ini menjadi topik pembicaraan di media sosial.

Bus polisi Polda Metro Jaya tabrak siswi SMK hingga tewas

Bus polisi yang dikendarai anggota Polda Metro Jaya menabrak sepeda motor yang ditumpangi Laila Fitriyani (15) hingga tewas. Pengemudi bus tersebut ialah Brigadir Dua Ricky Alexander.Kecelakaan terjadi di terowongan Jalan Trunojoyo sekitar pukul 14.00 WIB, saat itu ada empat iring-iringan bus kepolisian berjalan dari arah Jalan Pattimura menuju Jalan Prapanca Raya.Keempat bus tersebut melaju dengan kencang. Kemudian, bus kedua dari iring-iringan bus tersebut menyerempet sebuah sepeda motor yang ditumpangi Laila dan Guntur. Guntur (53) merupakan ayah Laila.Laila terluka di bagian kepala dan tidak sadarkan diri. Pelajar SMKN 15 itu sempat menjalani perawatan di RS Fatmawati Jakarta Selatan. Namun sayang nyawanya tidak tertolong karena luka parah yang dialaminya. Sampai saat ini Brigda Ricky masih menjalani sanksi. Sanksi yang diberikan berupa larangan mengemudikan kendaraan roda empat."Yang bersangkutan diberikan sanksi larangan mengemudi. Ini perintah langsung dari atasannya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Sutimin, Jumat (20/2/2015).Meski demikian, kata Sutimin, Ricky masih menjalani aktivitas kedinasannya seperti biasa.Penyidik belum memberikan status terhadap perwira tersebut terkait dengan kasus kecelakaan itu. Lantaran belum adanya keterangan dari salah satu saksi kunci, Guntur .Guntur lah yang mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit saat peristiwa yang terjadi. Menurut Sutimin, sampai saat ini Guntur masih enggan memenuhi panggilan penyidik."Sampai saat ini yang bersangkutan (Guntur) belum mau diperiksa. Kita kan tidak bisa melengkapi berkas pemeriksaan kalau keterangan cuma dari satu saksi," kata dia.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia

Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!

Baca Selengkapnya
3 Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan Singkat yang Mudah Dipahami oleh Masyarakat
3 Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan Singkat yang Mudah Dipahami oleh Masyarakat

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tinggal hitungan jam saja. Berikut contoh naskah pidato kemerdekaan singkat yang mudah dipahami.

Baca Selengkapnya
5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Memperburuk Masalah Kecemasan
5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Memperburuk Masalah Kecemasan

Sejumlah kebiasaaan yang kita lakukan di malam hari justru bisa menjadi penyebab dan memperburuk kecemasan yang kita alami.

Baca Selengkapnya
Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka
Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya
Dulunya Memisahkan Daratan Kudus dengan Demak, Ini Jejak Keberadaan Selat Muria yang Masih Dijumpai Kini
Dulunya Memisahkan Daratan Kudus dengan Demak, Ini Jejak Keberadaan Selat Muria yang Masih Dijumpai Kini

Telah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya