Kenapa Polusi Udara Jakarta Memburuk di Malam Hari? Ini Penjelasan BMKG
Polusi udara di Jakarta memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Polusi udara di Jakarta memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Polusi udara di Jakarta cenderung memburuk saat malam hari. Kondisi ini berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A Fachri Radjab mengungkap alasan kenapa polusi lebih memburuk di malam hari. Dia menyebut, konsentrasi particulate matter atau PM 2.5 di Jakarta bahkan meninggi hingga menjelang pagi hari.
"Kalau kita lihat siklus hariannya memang konsentrasi PM 2.5 cenderung lebih tinggi pada malam hari hingga menjelang pagi. Kemudian pagi hari juga seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat konsentrasi PM 2.5 juga meningkat," kata Fachri dalam acara Diskusi Publik Quick Response Penanganan Kualitas Udara Jakarta di Hotel Shangri-La, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/8).
Fachri menjelaskan, kondisi buruknya kualitas udara di Jakarta saat malam hari dipengaruhi lapisan inversi. Ketebalan lapisan inversi disebut mengecil saat malam hari.
merdeka.com
Fachri menyampaikan, lapisan inversi menjadi tempat berkumpulnya polutan. Pada malam hari saat ketebalan lapisan inversi mengecil, konsentrasi polutan justru bakal meninggi.
"Kalau kita kenal suhu, makin tinggi tempat makin dingin ya, tapi pada ketinggian tertentu dia akan tetap stabil suhunya tidak turun, itu yang disebut lapisan inversi," kata dia.
"Nah pada lapisan inilah polutan-polutan itu berkumpul. Ketika malam hari ketebalan lapisan inversi itu mengecil, sehingga konsentrasinya akan semakin tinggi," sambung dia.
Fachri menuturkan, hal inilah yang juga menjadi perhatian BMKG. Pengamatan Rawinsonde atau Radiosonde dengan menerbangkan seperangkat balon untuk mengukur parameter atmosfer di lapisan inversi pun dilakukan.
merdeka.com
Kualitas udara di Jakarta dalam beberapa bulan terakhir memburuk. Bahkan, Jakarta sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.
Kementerian Kesehatan kini menyiapkan early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini terkait polusi udara.
Notifikasi peringatan dini polusi akan muncul di ponsel masyarakat yang sudah mengunduh aplikasi Satusehat yang sebelumnya bernama PeduliLindungi.
merdeka.com
Ia menjelaskan, sistem ini mampu mendeteksi kualitas udara yang buruk. Agus Dwi Susanto mengatakan, peringatan itu akan disertai dengan imbauan apa saja yang sebaiknya dilakukan masyarakat jika polusi udara memburuk.
Data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaKualitas udara di wilayah DKI Jakarta masih tergolong buruk dan tak sehat pada Rabu (23/8).
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kualitas udara Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.
Baca SelengkapnyaPasalnya, dalam beberapa waktu terakhir kualitas udara di Jakarta sempat menduduki rangking satu terburuk dari seluruh kota di dunia.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta berada pada titik terburuk dan mengancam kesehatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menyebut kemarau panjang menyebabkan polusi udara di Jakarta semakin parah.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini kabar kembali diramaikan dengan masyarakat kota Jakarta yang mengeluhkan kualitas udara buruk. Ini pun sesuai dengan laporan situs IQAir yang menunjukkan indeks kualitas udara Jakarta mengandung polutan utama PM 2,5.
Baca Selengkapnya