Kemendikbud sulit awasi soal UN jika dicetak di provinsi
Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyambut baik rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan SMA diurus provinsi. Namun, bukan berarti hal itu tanpa persoalan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud (BALITBANG) Khairil Anwar Notodiputro menjelaskan, jika Kemendikbub mengembalikan pelaksanaan UN ke tingkat provinsi, pengawasan pada proses percetakan dipastikan akan mengalami kerumitan.
"Tentu kalau diserahkan ke tingkat provinsi, Kemdikbud harus mengawasi 33 percetakan, rumitnya luar biasa. Karena kalau 33 provinsi, artinya 33 percetakan ada kerumitan stand of control," kata Anwar saat memberikan laporan penjelasan evaluasi penyelenggaraan UN SMP/ MTs/ SMPLB di gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (25/4).
"Menurut saya lebih masuk akal mengawasi enam percetakan daripada mengawasi 33 percetakan."
Dengan dicetaknya soal UN di enam percetakan, lanjut Anwar, tentu soal UN akan terjamin kerahasiaannya. Tidak seperti UN sebelum tahun 2012, di mana terdapat adanya indikasi kebocoran soal di proses percetakan.
"Jadi harus didudukkan persoalannya. Kementerian tidak ingin terjebak pada cara, tapi lebih kepada substansi. Substansinya apa? Substansi ya adalah, ingin menyelenggarakan UN dengan lancar, dengan aman, kerahasiaan terjamin," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaWilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca Selengkapnya