Merdeka.com - Kurir sabu di Surabaya, Jawa Timur dibekuk polisi. Tersangka Hendra Risfiyan (28), warga Jalan Jagir ini ditangkap di rumahnya, dan tebukti menyimpan 11,19 gram sabu dan sembilan butir ekstasi.

Pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan di Kota Pahlawan ini, mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari MC, seorang narapidana di Lapas Porong, Sidoarjo.

"Saya cuma kurir. Barangnya milik teman di Lapas Porong. Dulu saya juga tahanan di sana karena kasus pencurian," aku tersangka di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (17/2).

Kemudian, saat Hendra bebas dan sejak tiga bulan lalu, dia ditawari MC untuk membantunya mengedarkan narkoba di Surabaya. Dengan nyaru sebagai kurir narkoba ini, Hendra mendapat komisi Rp 1,5 juta perbulan dari tersangka MC.

"Dapat komisi Rp 1,5 juta perbulan," katanya lagi.

Sementara Wakasat Reskoba Polrestabes Surabaya, Kompol Anton Prasetyo mengatakan, awalnya, tersangka mendapat barang haram tersebut dari MC, sebanyak 40 gram.

"Tapi saat kita tangkap, barang itu tersisa 11,19 gram saja. Dari pengakuannya, sabu tersebut sebagian sudah terjual," terang Anto.

Selain menangkap tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti 11,19 gram sabu, sembilan ekstasi, satu unit timbangan elektronik, satu rol aluminium foil, handphone dan satu alat hisap.

Sedangkan untuk tersangka MC, lanjut dia, yang merupakan tahanan Lapas Porong seperti pengakuan tersangka Hendra, masih dilakukan pengembangan.

"Kami masih melakukan pendalaman atas pengakuan tersangka ini," ucapnya.

Tersangka akan dijerat Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35/2009 tentang narkotika. "Tersangka terancam hukuman minimal empat tahun penjara," tandasnya.