Kekurangan 2 ribu tenaga, Pemkot persilakan ASN luar daerah pindah ke Solo

Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kekurangan sekitar 2 ribu tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai bidang. Selain banyak yang memasuki masa pensiun, kekurangan tenaga tersebut juga sebagai imbas kebijakan moratorium CASN.

Satu satunya jalan, Pemkot berencana membuka keran mutasi dari luar daerah masuk ke Solo. Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), setiap tahunnya sedikitnya 400 ASN memasuki masa pensiun.

"Kekosongan kursi ASN karena pensiun terus bertambah seiring kebijakan moratorium perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) oleh Pemerintah Pusat. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pegawai, kita mengangkat tenaga kontrak dengan perjanjian kerja (TKPK)," ujar Sekretaris BKPPD Solo Dwi Ariyanto, Rabu (7/3).

Dwi menilai, penerimaan pegawai baru berstatus TKPK tidak sepenuhnya menyelesaikan kekurangan ASN. Selain anggaran Pemkot yang terbatas, masih ada jabatan-jabatan yang tidak bisa diisi oleh TKPK.

"TKPK itu hanya teknis lapangan saja, kalau administrasi dan terkait anggaran tetap ditekel ASN," ucapnya.

Sebagai solusi untuk menutup kekurangan ASN, Pemkot membuka mutasi ASN dari luar daerah. Menurutnya, dalam setahun terakhir sedikitnya 200 ASN mengajukan mutasi masuk ke Kota Solo.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memastikan, pihaknya tidak mempersulit ASN luar daerah yang ingin mutasi ke Kota Solo. ASN yang dibutuhkan di antaranya seperti tenaga guru SD, perawat dan akuntansi.

"Saya menjamin mutasi ini bebas dari uang pelincin. Tidak ada pungutan sepersen pun dalam pelaksanaan mutasi ASN, tapi harus lolos seleksi," tegasnya.

Jika lolos seleksi dan memenuhi persyaratan, pihaknya akan langsung menerima permohonan mutasi. Namun jika tidak lolos otomatis akan ditolak. Syarat dimaksud di antaranya minimal bagi ASN yang mengajukan mutasi telah menjadi abdi negara selama delapan tahun.

"ASN juga siap ditempatkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan," tutup Rudyatmo.