Kearifan lokal Maumere di balik lagu Gemu Famire
Merdeka.com - Frans Cornelis Dian Bunda, pencipta lagu Maumere ini merasa sangat senang setelah lagu yang diciptakannya bisa memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (Muri). Pemecahan rekor lagu Maumere itu sekaligus diikuti tarian Gemu Famire yang diikuti oleh ribuan anggota TNI-Polri seluruh Indonesia.
Frans pun menceritakan awal mula lagu ini diciptakannya. Dia mengatakan, lagu itu diciptakannya pada tahun 2011 tepatnya di bulan Mei. Kemudian, lagu ini mulai memasyarakat pada tahun 2012. Dan mulai meluas ke seluruh Indonesia pada 2014.
"Inspirasinya jujur saya buat saya membayangkan lagu ini untuk oleh-oleh tamu atau yang masyarakat siapa saja yang datang ke Maumere mereka boleh mendengar dan menjadikan oleh-oleh. Saat itu saya ingin buat satu lagi yang ketika orang dengar, ingat mereka senang dan membawa ini," kata Frans di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/9).
"Jadi ini tuhan memberkati dan lagu ini diterima dan satu hal yang penting saya mengambil beberapa kearifan lokal yaitu ada gong nya, gong wani," tambahnya.
Guru SMK Yohanes 23 Maumere ini pun mengaku, syair yang ada dalam pada lagu tersebut diambil dari cara mengajar guru-guru pada zaman dahulu atau semasa ia kecil.
"Di syairnya saya ambil guru-guru zaman dulu mengajarkan notasi makanya ada gemu ada famirenya, famire itu not, gemu itu memasukan ke dalam mulut," ungkap Frans yang kerap dipanggil Nyong Franco.
Makna dari lagu yang ia ciptakan itu sendiri juga untuk kegembiraan masyarakat asli Maumere maupun warga atau masyarakat pendatang.
"Jadi sebenarnya maknanya itu diambil cara belajar notasi di sekolah, ini suatu kearifan yang sederhana dan sekarang sudah zaman gadget kalau dalam dulu guru-guru harus pinter. Gemu Famire itu makna keseluruhan untuk bergembira, berputar kiru ke kanan," ujarnya.
Dalam lagu Maumere ini, ternyata ia menyanyikan atau menciptakannya tak hanya secara sendiri melainkan dengan sang adik yang bernama Alferd.
"Lagu ini saya nyanyikan dengan adik saya pak Alfred waktu itu produser itu Kaharudin, dan satu orang yang sangat penting dalam musik itu barusan meninggal dua hari lalu Usilelo dia yang operator miksing musik," pungkasnya.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan tari Gemu Famire, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Tari yang diikuti oleh ribuan anggota TNI-Polri ini untuk memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (Muri), Selasa (4/9).
Tari Gemu Famire dilakukan sekitar pukul 06.45 WIB di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur atau tepatnya di halaman Gedung Soedirman. Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang ditemani oleh sang istri Nanny Hadi Tjahjanto ikut memecahkan rekor dunia Muri.
Sebelum memulai tari Gemu Famire, Hadi bersama dengan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyapa anggota TNI-Polri melalui video conference yang ikut memeriahkan rekor dunia Muri di seluruh Indonesia.
"Mari sama-sama hari ini memecahkan rekor tari Gemu Famire. Kegiatan ini dalam rangka menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, mari sukseskan Gemu Famiri dalam rangka memecahkan rekor Muri," kata Hadi.
Dalam melakukan tari Gemu Famire, para peserta menggunakan seragam olahraga angkatan masing-masing baik TNI maupun Polri. Tak lupa juga mereka menggunakan selendang dan penutup atau ikat kepala ciri khas dari Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tari Gemu Famire diikuti oleh 14.300 orang. Peserta terdiri dari 5.000 orang dari Mabes TNI, 1.000 orang dari Mabes AD, 4.000 orang dari Mabes AL, 4.000 orang dari Mabes AU dan 300 orang Mabes Polri.
Tak hanya itu, tari gemu famire ini juga dilaksanakan serentak di markas TNI seluruh Indonesia. Total peserta mencapai 305.000 orang.
Usai melakukan tari Gemu Famire, Hadi pun langsung menerima piagam penghargaan yang diberikan langsung oleh pendiri Muri Jaya Suprana. Selain mendapatkan piagam, Hadi juga memberikan penghargaan terhadap prajurit yang meraih medali di ajang Asian Games.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suaranya Keren saat Bawakan Lagu 'Bis Kota', Akhirnya Fahmi Bo Terjun ke Dunia Tarik Suara
Fahmi Bo baru merilis single perdana bersama Yogi Andrian lewat lagu 'Gara-gara Cinta'.
Baca SelengkapnyaMomen Keseruan Kasad Maruli Nyanyi 'Cucak Rowo' Bareng Prajurit, Sang Jenderal Asik Berjoget jadi Sorotan
Di tengah para prajurit yang asyik bernyanyi dan joget, dia memberi iringan musik.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Susuri Jalan Terjal dan Berkabut, Ganjar Menginap di Rumah Warga Lereng Gunung Lawu
Ganjar harus melewati jalan terjal dan berliku menginap di rumah warga
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Kampanye Gibran di Maluku Berujung Dugaan Pelanggaran
Kampanye Gibran di Maluku melibatkan sejumlah kepala desa.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Masyarakat Madura Sangat Fanatik, Jadi Insya Allah Anies-Muhaimin Menang
"Insya Allah AMIN menang di Madura karena dari dulu harapan Perubahan ada di Anies Muhaimin," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaGanjar: Jangan Baperan, Sambut 2024 dengan Bahagia
Ganjar mengajak masyarakat menyambut tahun baru dengan penuh kegembiraan.
Baca SelengkapnyaMomen Ganjar Gombalin Ibu-Ibu Saat Makan Durian
Ganjar ingin menjadikan Desa Wilayu tersebut sebagai desa wisata durian.
Baca Selengkapnya