'Kalau vaksinasi MR gagal, Indonesia siap-siap KLB campak lagi'
Merdeka.com - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho mengatakan, sebanyak 32 juta anak Indonesia belum mengikuti program vaksin MR (Measless Rubella). Akibatnya, anak Indonesia terancam terpapar campak dan masalah kesehatan lainnya.
"Kemenkes tadi membuat statement yang mengejutkan, ‘Pak kalau yang fase kedua ini gagal, kita siap-siap loh pak kena KLB. KLB campak bisa terjadi lagi’," jelas Yanuar usai melakukan pertemuan dengan perwakilan Kemenkes, Kemendagri dan sejumlah perwakilan lembaga di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (12/9).
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Vensya Sitohang menuturkan program vaksin MR terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama menyasar 35 juta anak di pulau Jawa pada tahun lalu. Vaksin MR tahap pertama berjalan lancar.
Tahap kedua melibatkan 35 juta anak di luar pulau Jawa. Pada tahap kedua ini, masih ada 32 juta anak yang belum mengikuti vaksin MR.
"Ya kalau anak-anak tidak divaksin semua maka bisa mengakibatkan campak. Campak itu dapat menyebabkan komplikasi yang serius, misalnya diare, radang paru, gizi buruk, radang otak, kebutaan, bahkan kematian," ujar dia.
Program pemberian vaksin MR kepada anak Indonesia terancam gagal. Ini lantaran masih banyak orang tua yang menolak jika anaknya diberikan vaksin MR.
"Potensi untuk gagal ini besar kalau kita tidak bisa mencapai target. Targetnya 95 persen akhir September, di luar Jawa. Sekarang ini situasi per 10 September, kita baru 43 persen, tepatnya 42,98 persen," kata Yanuar.
"Tentu bikin deg-degan ini," sambungnya.
Yanuar menyebut, dari data yang dikantonginya ada delapan daerah dengan tingkat penggunaan vaksin MR terendah di Tanah Air. Yakni Aceh, Riau, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau.
"Yang paling rendah Aceh, itu 5 persen saja belum tembus. Ini bahaya," tutur dia.
Rendahnya kesadaran orang tua untuk memberikan vaksin MR kepada adanya tidak lepas dari fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebelumnya, MUI menyatakan vaksin MR yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) haram karena dalam proses produksinya menggunakan bahan yang berasal dari babi.
Meskipun pada 21 Agustus lalu, MUI mengeluarkan fatwa terbaru bahwa vaksin MR boleh dilanjutkan penggunaannya atau bersifat ‘mubah’.
"Pada bulan Agustus kemarin, tanggal 21 dinyatakan mubah, tapi tidak bisa ngangkat. Karena fatwa mubah ini tidak bisa tersosialisasi dengan gencar dibanding pada waktu haram. Ini masalah menurut kami," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaKata Cak Imin soal Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Bawaslu Jelang Pemilu 2024
Cak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Nantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaKebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaMembedah Turunnya Angka Pernikahan Usia Muda di Indonesia
Berdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini
Armada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca Selengkapnya