Kakanwil Kemenkumham DIY Akui Ada Kekerasan di Lapas Narkotika
Merdeka.com - Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Budi Situngkir mengakui adanya tindakan berlebihan yang dilakukan oleh petugas di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Budi mengatakan temuan ini didapat usai pihak Kanwil Kemenkumham DIY melakukan pemeriksaan kepada 5 orang petugas di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.
Meski demikian, Budi mengakui belum bisa menyimpulkan apakah tindakan berlebihan ini masuk ke kategori penyiksaan atau bukan. Budi menyebut dirinya tak masuk ke dalam tim yang memeriksa petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.
"Beberapa mengakui melakukan tindakan berlebihan, ya kekerasannya ada. Saya belum bisa menyimpulkan (apakah masuk kategori penyiksaan atau bukan) karena tidak langsung jadi tim pemeriksa," Budi di Kantor Kanwil Kemenkumham DIY, Kamis (11/11).
Budi menyebut dalam melakukan pemeriksaan, pihaknya memeriksa banyak pihak-pihak terkait. Diantaranya adalah petugas Lapas, mantan warga binaan dan warga binaan yang masih menjalani hukuman di dalam Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.
"Pemeriksaan tidak bisa ambil kesimpulan dari terlapor atau petugas. Kami harus buktikan ke warga binaan. Bisa saja petugas tidak mengaku tetapi warga binaan ada. Ini harus pelan-pelan butuh waktu. Kasih waktu ke kami," ucap Budi.
Budi mengungkapkan paska ada temuan tindakan berlebihan dari petugas, pihaknya pun melakukan evaluasi. Budi berjanji ke depan pendampingan ke warga binaan akan lebih humanis.
"Ada beberapa petugas yang ditarik. Kami tempatkan supaya ada edukasi. Jajaran Kanwil ada di sana melakukan edukasi, upgrade kembali mindsetnya harus humanis," papar Budi.
Sedangkan menurut Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Cahyo Dewanto menuturkan adanya laporan dari eks warga binaan dinilainya sebagai bagian dari koreksi.
"Kami berusaha untuk menjadikan lapas narkotika pelayanan yang sempurna. Tapi di sini menunjukkan tidak ada kesempurnaan, dan ini koreksi yang membangun," kata Cahyo.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaBerani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?
Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaCatat! Pilkada Serentak 2024 Digelar 27 November, di 37 Provinsi & 508 Kabupaten/Kota
Dalam UU 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY di mana pengangkatan gubernur dan wakil gubernur DIY melalui pengukuhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Lembaga Dakwah PBNU Gus Aab Kecelakaan di Tol Ngawi, Sopir Meninggal
Saat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaDalang Kerusuhan Pemakaman Lukas Enembe Ditangkap, Tersangka Ternyata Warga Jakarta
Bareskrim Polri menangkap seorang laki-laki inisial AB (30) diduga menjadi dalang kerusuhan pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di DIY saat Mudik Lebaran 2024
Polda DIY mengidentifikasi ada beberapa jalur rawan kecelakaan dan bencana di DIY yang harus diwaspadai para pengendara kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaTidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnya