Jutaan Jiwa Bergantung pada Sungai Citarum, Luhut Perintahkan Awasi Limbah Industri
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan bahwa penanganan DAS Citarum menentukan kualitas hidup 18 juta orang yang tinggal di sepanjang aliran sungai. Alasannya, pencemaran bisa merusak generasi akan datang.
Luhut mengatakan, jutaan jiwa masih menggantungkan hidup di bantaran sungai, termasuk mengonsumsi ikan yang ada di Sungai Citarum. Jika kualitas air buruk, maka ikan yang dikonsumsi pun tak baik untuk tubuh atau berdampak jangka panjang seperti penyakit degeneratif.
"Pengotoran akibat limbah industri itu bisa ikan yang memakan. Kemudian dimakan masyarakat yang bisa meninggalkan generasi bermasalah," ujar Luhut saat memberikan arahan terkait Program Citarum Harum di Aula PPK Satgas Citarum, Kota Bandung, Selasa (7/9).
Ia mengingatkan pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Citarum Harum harus menanamkan nilai kemanusiaan. Pekerjaan selama ini diklaim sudah menampakkan hasil yang baik.
Kualitas air Citarum yang semula masuk kategori tercemar berat, saat ini sudah masuk kategori tercemar sedang. Beberapa pekerjaan untuk perbaikan di hulu sampai hilir masih perlu digarap secara maksimal.
"Jangan bekerja ini hanya proyek, ini proyek kemanusiaan. Kenapa? kalau saudara kita makan (ikan), mungkin pak bupati, menko gak makan ikan dari situ. Tapi banyak masyarakat yang makan ikan dari situ. Kalau itu termakan ikannya yang mengandung racun dari pabrik, itu akan bisa merusak generasi kita yang mendatang," paparnya.
"Kapolda, pangdam, dansektor, bupati, wali kota, kita harus pelihara (kelestarian sungai). Alam ini akan bicara. Kalau tidak ramah, alam ini akan menghukum kita. Saya percaya itu," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut mengultimatum industri yang berada di sekitar sungai agar mematuhi aturan. Jangan sampai membuang lagi sampah dan limbah sembarangan.
"(Sungai Citarum) sudah (kategori) cemar ringan, itu prestasi dari saudara sekalian. Saya minta kepada semua tim dansektor, panglima, tolong lihat industri, jangan main main lagi mereka, sehingga jangan membuang sampah kotorannya ke sungai. Saya titip betul," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaSelain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaDanau ini spesial karena letaknya yang berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut hingga membuatnya jadi danau tertinggi di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca Selengkapnya