Ini Alasan Korban Crane di Saudi Belum Terima Kompensasi dari Raja Salman
Merdeka.com - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menegaskan, para korban jatuhnya alat berat derek atau crane di Masjidil Haram tahun 2015 tidak akan mendapat kompensasi, karena kejadian itu bukan kesalahan kontraktor Bin Ladin Group. Meski begitu, kata dia, para korban akan tetap mendapat hadiah dari Raja Arab Saudi.
"Hadiah raja untuk korban. Jadi kompensasi itu ketika ganti rugi, itu tidak ada yang dirugikan. Lagipula pengadilan Saudi bilang kalau jatuhnya crane itu bukan kesalahannya Bin Laden, so enggak ada kompensasi. Soal raja ngasih duit itu sebagai kompensasi," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
Agus mengatakan, sampai saat ini keluarga korban belum menerima hadiah dari Raja sebesar 1 juta riyal atau setara Rp 3,5 miliar itu. Sebab, pihaknya masih terus berusaha mendata para ahli waris korban.
"Prosesnya sudah selesai. Memang waktu saya masuk jadi Dubes di sana kondisi dokumen di sana masih morat-marit. Yang kita masuk langsung kita cek ahli warisnya siapa kita hubungi," ungkapnya.
Alasan lainnya, karena Indonesia menunggu pemerintah Arab Saudi yang juga tengah menunggu semua negara melengkapi dokumen untuk pencairan uang santunan. Padahal, lanjut dia, Indonesia sudah melengkapi berkas.
"Ada beberapa negara yang masih belum komplet, sehingga kita masih menjadi korban yang ketidak kompletan negara lain, karena enggak bisa kita Indonesia diparsialkan karena itu satu sistem," ucapnya.
Sebelumnya, pada September dua tahun lalu sebanyak 108 jemaah tewas dan 238 lainnya luka ketika derek jatuh di Masjidil Haram.
Raja Salman bin Abdulaziz al Saud yang mengunjungi lokasi kejadian ketika itu mengatakan seluruh korban harus mendapat kompensasi. Namun waktu itu Raja Salman tidak menyinggung soal uang diyah, dan hal itu harus diputuskan melalui pengadilan.
Raja Salman saat itu mengatakan keluarga korban tewas akan diberi uang kompensasi sebesar 1 juta riyal atau setara Rp 3,8 miliar dan korban luka sebesar 500 ribu riyal (Rp 1,9 miliar).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pekerja Tewas akibat Crane Girder Fly Over Bantaian Roboh Bertambah, Ini Daftar Para Korban
Jumlah korban tewas akibat robohnya crane girder pembangunan Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, bertambah menjadi dua orang.
Baca SelengkapnyaDua Pekerja Bangunan Meninggal Dunia Tersengat Listrik Dinamo Crane, Begini Kronologinya
Korban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca SelengkapnyaKA Babaranjang Tertimpa Crane Girder Fly Over Bantaian, 1 Orang Tewas dan 6 Terluka
Crane girder itu menimpa kereta api batubara rangkaian panjang (Babaranjang) dan menyebabkan lintasan lumpuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaIwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaTak Terima Digugat Cerai, Pria di Prabumulih Siram Wajah Istri Pakai Air Keras
Tak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit
Sebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnya