Hendropriyono Minta Provokator Aksi 22 Mei Wajib Ditangkap dan Diasingkan
Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) era awal Presiden Megawati Soekarnoputri, AM Hendropriyono, percaya pemerintah sudah mengantisipasi untuk menghadapi aksi 22 Mei mendatang. Sebab, pemerintah sudah mengidentifikasi orang-orang yang berpotensi menjadi provokator.
"Langkah kita, saya bilang semuanya kan sudah ketahuan. Langkah-langkah yang diambil kan penggembosan sebelum berangkat. Kalau sudah jalan provokatornya, saat itu atau saat kemudian akan diambil oleh aparat," ucap Hendropriyono di bilangan Jakarta, Sabtu (18/5).
Dia menuturkan, provokator meskipun cuma berteriak juga bisa terjerat hukum. Sebab, provokator dinilai meresahkan dan harus diamankan.
"Dan walaupun itu cuma teriak di jalan, tapi hukumannya ada. Walaupun hukumannya tidak terlalu berat seperti teroris atau koruptor, ini kan hampir-hampir termasuk teroris bikin takut rakyat. Ini tergolong high risk prisoner. Narapidana yang sangat berbahaya, sangat menimbulkan resiko, karena provokasinya sangat berbahaya. Bisa nular kayak virus," jelas Hendropriyono.
Oleh karenanya, jika ditangkap provokatornya, pelaku bisa diisolir. "Karena itu untuk orang-orang kayak provokator, menghasut-hasut massa, yang mati kan rakyat, dia kan belum tentu mati. Kan cuma menghasut-hasut kemudian kabur. Untuk itu kalau tertangkap harus diasingkan. Karena high risk prisoner itu terus diisolasi. Tidak bisa bawa handphone, tidak bisa ketemu orang, tidak bisa," kata Hendropriyono.
Dia pun bersoloroh, mereka seharusnya diisolir ke pulau-pulau terpencil agar merenungi kesalahannya. "Bayangkan kita punya pulau ada 17.502 pulau di Indonesia. 87 persen dari pulau-pulau itu tidak ada orangnya tidak ada penghuninya. Tinggal saja di pulau itu, satu-satu. Tinggal dikasih biskuit dan air mineral tiap bulan di drop disitu, diawasi pakai drone. Lu rasain dah tu," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam
Presiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Forum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai dan Hentikan Provokasi
Mereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini
Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaMegawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaTeken Perpres, Jokowi Tambah Satu Direktorat di Bareskrim Polri
Perpres diundangkan di Jakarta oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno tertanggal 12 Februari 2024.
Baca Selengkapnya