Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur Kalbar Minta Soal Ahmadiyah Diselesaikan Lewat Aturan Hukum dan Musyawarah

Gubernur Kalbar Minta Soal Ahmadiyah Diselesaikan Lewat Aturan Hukum dan Musyawarah Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. Antara

Merdeka.com - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan permasalahan Ahmadiyah di Kabupaten Sintang harus diselesaikan sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang ada serta melalui musyawarah untuk menghindari perpecahan di tengah masyarakat.

"Sejak kasus pembakaran rumah ibadah Ahmadiyah di Sintang pada September lalu, kami terus mencari solusi agar tidak terjadi permasalahan yang panjang. Saya ingin Kalbar tidak ada masalah untuk toleransi antar agama, sehingga kita bisa membangun daerah ini dengan lebih baik, dengan kerja sama dari semua pihak tanpa memandang suku, agama, dan kelompok," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu (6/10).

Dia mengatakan, berdasarkan permasalahan tersebut dirinya sudah meminta untuk diselesaikan pada aturan-aturan dan secara musyawarah.

"Contoh dalam mendirikan rumah ibadah, itu kan sudah ada aturannya. Dan yang namanya rumah ibadah suatu agama, tidak boleh ada larangan untuk orang beribadah di sana selama ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama dan kepercayaan yang sudah ada dan kalau melenceng dari ajaran agama yang sudah ada, jelas itu suatu penistaan," kata Sutarmidji.

Terkait penistaan agama, menurut Sutarmidji, hal itu juga sudah di atur oleh undang-undang dan ada konsekuensi hukum yang bisa dikenakan, jika seseorang atau sekelompok orang melakukan penistaan.

Dalam hal ini, Sutarmidji mendukung langkah MUI Kalbar yang mau menggandeng penganut Ahmadiyah untuk kembali ke ajaran yang benar. Dan untuk itu, dia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa memecah belah toleransi yang ada di Kalbar.

"Berbicara Ahmadiyah, memang ini harus dikembalikan pada ajaran dasar agama yang sudah jelas. Banyak pihak yang menyatakan kita intoleransi terhadap Ahmadiyah dan perlu saya jelaskan ini bukan soal intoleransi tapi ini soal kebenaran dalam ajaran agama dan kalau ada yang salah ya kita luruskan, bukan malah dibenarkan," kata dia. Dikutip Antara.

Seperti diketahui, terkait polemik Ahmadiyah di Sintang, pada awal September lalu, beberapa bangunan milik jemaah Ahmadiyah di Sintang dibakar oleh sekelompok warga.

Menurut keterangan Polda Kalbar, saat ini pihaknya sudah mengamankan 16 tersangka yang terkait dengan pembakaran bangunan tersebut. "Masalah Sintang sudah ditangani di sana. Dan untuk itu, kita meminta kepada masyarakat untuk menahan diri," kata Sutarmidji.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jaringan GUSDURian Kritik Pemkab Kuningan Larang Kegiatan Jalsah Salanah JA, Minta Pemerintah Turun Tangan
Jaringan GUSDURian Kritik Pemkab Kuningan Larang Kegiatan Jalsah Salanah JA, Minta Pemerintah Turun Tangan

Jaringan GUSDURian menilai larangan yang seolah dibuat untuk ketertiban umum, justru mengancam hak konstitusional warga negara yang dijamin oleh UUD 1945.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
Guru Besar IAIN Minta Jangan Benturkan Kearifan Lokal dengan Nilai Agama, Takut Muncul Perpecahan
Guru Besar IAIN Minta Jangan Benturkan Kearifan Lokal dengan Nilai Agama, Takut Muncul Perpecahan

Kearifan lokal bisa menjadi menjadi benteng, atau keseimbangan dalam menjawab tantangan masyarakat modern

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
Bupati Kutai Timur Sebut Kerukunan Umat Beragama Jadi Pilar Utama Pembangunan
Bupati Kutai Timur Sebut Kerukunan Umat Beragama Jadi Pilar Utama Pembangunan

Setiap warga dapat hidup berdampingan dengan rasa saling hormat dan toleransi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.

Baca Selengkapnya
Ma'ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan
Ma'ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan

Ma'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Bertemu Imam Masjid, Steven Kandouw Tekankan Pentingnya Toleransi Antarumat Beragama
Bertemu Imam Masjid, Steven Kandouw Tekankan Pentingnya Toleransi Antarumat Beragama

Kandouw mengaku terkesan dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh para imam, meskipun cuaca tidak bersahabat.

Baca Selengkapnya
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji

Kalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.

Baca Selengkapnya
Dakwa Keagamaan Diminta Memuat Narasi Toleran Terhadap Perbedaan
Dakwa Keagamaan Diminta Memuat Narasi Toleran Terhadap Perbedaan

Semboyan Bhineka Tunggal Ika jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh diharapkan mampu menerima orang yang berbeda

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Utamakan Kerukunan dan Jalankan Nilai Pancasila
Masyarakat Diingatkan Utamakan Kerukunan dan Jalankan Nilai Pancasila

Pentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai

Baca Selengkapnya
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan

Menag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya