Gubernur Jabar Terpilih Ingin Rombak Birokrasi Pendidikan: Tidak Ada Piknik dan Jual LKS, Jangan Cari Penyakit!
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menegaskan tidak boleh lagi ada sekolah yang menggelar piknik.

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menegaskan tidak boleh lagi ada sekolah yang menggelar piknik. Selain itu, dia ingin fokus guru dan kepala sekolah tidak terbagi kepada tugas lain.
Hal ini disampaikan saat dia menggelar rapat bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat di masa transisi kepemimpinan belum lama ini. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman turut hadir dalam diskusi.
"Tidak ada piknik-pikinik. Lalu suka ada tuduhan, jual LKS segala macam, hindarin enggak usah. Seragam sekolah jangan disiapin sekolah. suruh beli masing-masing. Jangan cari penyakit," dia melanjutkan.
Siswa sekolah dibiarkan sendiri untuk membeli semua keperluan, termasuk baju seragam hingga buku.
Di dalam kesempatan itu, ia mengingatkan Dinas Pendidikan (Disdik) agar tidak membebani guru dengan aplikasi untuk keperluan laporan-laporan. Hal ini bisa membuat fokus guru dalam mengajar bisa terpecah.
"Guru jangan terlalu banyak aplikasi. Pusing. Tugas guru itu mengajar, bukan bikin laporan. Saya juga gubernur enggak sanggup kalau bikin laporan," beber Dedi.
Solusi yang ia sarankan adalah menunjuk konsultan untuk urusan administrasi hingga soal kenaikan kepangkatan. Konsultan ini juga harus bisa membantu para guru dalam menjalankan tugasnya.
"Saya minta Dinas Pendidikan tunjuk para pegawai yang bukan guru untuk membantu guru, kepala sekolah untuk urusan administratif. jangan kepala sekolah urusin SPJ, saya enggak mau," tegas dia.