Fadjroel: Masalah saat New Normal, Kesadaran Warga soal Corona dan Literasi Media
Merdeka.com - Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman, mengatakan ada dua masalah yang masih menjadi tantangan dalam memasuki kehidupan 'new normal'. Pertama mengenai pengetahuan kritis soal Covid-19 dan literasi media terhadap corona yang belum merata.
"Tim juru bicara juga melakukan sejumlah riset apa saja yang menjadi tantangan utama di dalam menghadapi tantangan di dalam kenormalan baru, yang kami temukan ada dua hal. Pertama pengetahuan kritis soal kesadaran Covid-19, kedua literasi media terhadap Covid-19 yang belum merata," kata Fadjroel dalam program live Ruang Merdeka bersama merdeka.com, Kamis (25/6).
Fadjroel menuturkan, bahwa Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, sampai bulan Juni kemarin menemukan hampir 845 info yang bersifat hoaks beredar di masyarakat.
"Dari misalnya bawang putih bisa menyembuhkan Covid-19, atau air garam bisa membersihkan Covid-19 dari tenggorokan atau ada pasien Covid-19 yang sekarang ada di tengah tengah masyarakat misalnya gitu," ucapnya.
Dengan itu, Fadjroel berharap, media massa meningkatkan profesionalisme sesuai dengan imbauan Dewan Pers. Media massa juga diharapkan bisa bersama-sama terlibat dalam upaya membentuk literasi.
"Jadi literasi media untuk keperluan para netizen, pada masyarakat, bahkan untuk media sendiri," kata Fadjroel.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaGerakan Nurani Bangsa yang diinisiasi para tokoh bangsa menggelar dialog dengan para pemimpin redaksi media massa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaPasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Baca SelengkapnyaBerkat kontribusinya di dunia pers, nama Dja Endar Moeda selalu dikenang dan menjadi sosok penting dalam profesi jurnalistik Indonesia.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnya