Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan

Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan

Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan

Wanita ini bertaruh nyawa melahirkan bayi di pinggir jalan desa, tanpa bantuan medis sedikit pun. 

Media sosial dihebohkan dengan kabar seorang ibu di pelosok Jember, Jawa Timur, terpaksa melahirkan di pinggir jalan. Perempuan itu melahirkan tanpa bantuan medis akibat ditolak bidan desa. 


Perempuan tersebut bernama Kholila (37), warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh perkebunan. Sang suami, Nurul Yaqin (37) bekerja sebagai buruh bangunan. 

Informasi yang dihimpun, Kholila diantar suaminya, Nurul Yaqin dengan mengendarai sepeda motor, hendak menuju Puskesmas Sumberbaru untuk melahirkan. Hal itu terjadi pada Rabu (20/12) dini hari.

Namun, belum sampai pada puskesmas yang ada di kecamatan, Kholila sudah merasakan mulas yang hebat. Sehingga saat di tepi jalan Desa Kaliglagah Kecamatan Sumberbaru, perempuan itu terpaksa menjalani proses persalinan.

Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan
Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan

Dia bertaruh nyawa melahirkan bayi di pinggir jalan desa, tanpa bantuan medis sedikitpun.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember, Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi, membenarkan kabar tersebut.

Suami dari perempuan tersebut, sebenarnya sudah berupaya meminta pertolongan medis kepada bidan yang ada di Desa Jambesari, tempat kediaman pasutri sederhana tersebut. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember, Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi, membenarkan kabar tersebut.<br>

Namun sayangnya bidan desa itu menolak. Kabarnya karena surat izin praktik (SIP) bidannya bukan untuk Desa Jambesari. Penolakan itu sangat disayangkan Hendro.


"Untuk menangani pasien dalam kondisi gawat darurat tidak perlu menunjukkan Surat Izin Praktik (SIP). Sebab hal itu hanya administrasi tempat saja. Ini masalah kemanusiaan. Setidaknya jika tidak berani menolong karena bukan kewenangannya setidaknya diantar atau diteleponkan,” ujar Hendro.

Dari informasi yang diterima Dinkes Jember, perempuan itu sebelumnya sudah lima kali melahirkan. Sehingga dalam persalinan yang keenam berlangsung cukup cepat.

“Memang harus dipahami biasanya anak ke-enam ini tidak perlu menunggu lama pembukaan lengkap,” ujar mantan Ketua IDI Jember ini. 

Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan
Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan

Beruntung, pascapersalinan di pinggir jalan tanpa bantuan medis itu, kondisi sang ibu dan bayi dilaporkan dalam kondisi sehat. Sehingga sang ibu dan suaminya tidak meminta untuk dirawat di Puskesmas Sumberbaru.

Dinkes Jember juga membantah jika peristiwa ini disebut penelantaran pasien oleh puskesmas.

“Ini proses pembrojolan biasa saja bukan penelantaran pasien,” papar mantan Direktur RSD dr Soebandi Jember ini.

Terkait kemungkinan pemberian sanksi kepada oknum bidan tersebut, Dinkes Jember masih akan mendalaminya.

“Saya sangat menyesalkan komentar bahwa tidak menolong karena takut disalahkan karena tidak punya izin, itu salah besar,” tegas Hendro. 

Pemberian sanksi akan dilakukan setelah Dinkes Jember berkoordinasi dengan organisasi profesi yang menaungi nakes tersebut, yakni Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jember.

Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan
Ditolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan

“Kami koordinasikan dengan IBI terlebih dulu. Kita akan menanyakan atau konfirmasi alasan bidan yang bersangkutan tidak menolong itu kenapa,” pungkas Hendro.

Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan

Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.

Baca Selengkapnya
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Jateng Masuk Musim Kemarau Mei 2024, Puncaknya Juli Hingga Agustus
Jateng Masuk Musim Kemarau Mei 2024, Puncaknya Juli Hingga Agustus

Wilayah yang diperkirakan paling awal memasuki kemarau antara lain Kabupaten Rembang bagian selatan serta sebagian Kabupaten Blora dan Pati.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh

Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Usai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua
Usai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua

Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya