Wajah Lebam Tapi Tak Melapor, Ratna Sarumpaet Bilang Kurang Percaya Polisi
Merdeka.com - Terdakwa kasus penyebaran berita bohong (hoaks), Ratna Sarumpaet mengaku kurang percaya dengan polisi. Itulah sebabnya, Ratna Sarumpaet tidak melaporkan dugaan penganiayaan ke penegak hukum.
Hal itu dikatakan Makmur Julianto alias Pele di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
Makmur Julianto alias Pele adalah seseorang yang dipercaya mengurusi Organisasi Gerakan Selamatkan Indonesia. Organisasi tersebut diketuai Ratna Sarumpaet.
Dalam kesaksiannya, Makmur mengaku melihat kondisi wajah Ratna Sarumpaet penuh lebam. Saat itu, pada 24 September 2018, dia dipanggil oleh Ahmad Rubangi menemui Ratna Sarumpaet di kamarnya.
"Kita dipanggil Ahmad Rubangi katanya eh kak Ratna sudah datang kita dipanggil. Saya syok begitu buka pintu lihat wajah Bu Ratna lebam dan biru-biru," ujar dia.
"Saya kaget ka Ratna pergi baik-baik pulang malah bengep," timpalnya lagi.
Menurut pengakuan Ratna Sarumpaet, Makmur dijelaskan penyebab wajahnya lebam karena dianiaya dua orang laki-laki kala berada di Bandung. Namun, Ratna Sarumpaet berpesan untuk tidak menyebar kabar tersebut.
"Tapi Ratna Sarumpaet pesan tidak memberitahukan kepada siapa pun," ujar dia.
Hakim Joni lalu bertanya respon saksi usai mendengar cerita tersebut.
"Apa saudara sarankan untuk lapor polisi,"ucap Joni.
Makmur mengaku sudah mengusulkan hal tersebut, hanya saja Ratna Sarumpaet enggan melaksanakan.
"Jawaban Ratna Sarumpaet, saat itu dia kurang percaya dengan polisi. Kebetulan beliau kan masih tersangka makar," ucap Makmur.
Singkat cerita, Makmur mengetahui wajah lebam Ratna Sarumpaet akibat operasi plastik bukan karena penganiayaan. Dia diberitahukan 3 Oktober 2018 sekira pukul 07.00 WIB.
"Kita dipanggil (Ratna Sarumpaet). Ada saya, Ahmad Rubangi, Sahar, Ibrahim," kata Makmur.
Di situ, kata Makmur Ratna menyampaikan cerita penganiayaan hanyalah rekayasa belaka. Ratna pun meminta minta maaf.
"Minta maaf selama ini dibohongi," terang.
Selanjutnya, Ratna Sarumpaet meminta saran kepada Ahmad Rubangi, Saharudin termasuk dirinya.
"Setelah penjelasan, beliau (Ratna Sarumpaet) menanyakan terus apa yang harus kakak lakukan," ucap Makmur Julianto menirukan suara Ratna Sarumpaet.
"Saya sarankan untuk memberitahu ke elite-elite karena kemarin mereka (para elit) baru saja konferensi pers," dia menutupi.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Dua Klaim Kriminalitas di Jakarta Turun Jelang Pencoblosan: Mereka Mau Nyoblos Dulu Kali
Seperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaDalang Kerusuhan Pemakaman Lukas Enembe Ditangkap, Tersangka Ternyata Warga Jakarta
Bareskrim Polri menangkap seorang laki-laki inisial AB (30) diduga menjadi dalang kerusuhan pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaGunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap
Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron
Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya