Diamankan Densus 88, Terduga Teroris di Sleman Dikenal Sebagai Penceramah

Merdeka.com - Seorang pria berinisial MZ (58) diamankan oleh Densus 88, Rabu (18/12). MZ diamankan di daerah Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman oleh Densus 88.

Usai mengamankan MZ, Densus 88 pun menggeledah kediamannya di Dusun Kadisono, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah. Penggeledahan dilakukan selama lebih kurang dua jam.

Kepala Dukuh Kadisono, Bambang Wahyu Panilih mengatakan, MZ merupakan warga yang sudah menetap di wilayah selama lebih kurang 25 tahun. MZ, sambung berprofesi sebagai penceramah.

"Setiap Jumat Pon, Pak MZ mendapatkan jatah khutbah Jumat di masjid di Kadisono. Di (masjid area) desa Tegaltirto, Pak MZ juga pasti ada jadwal ngisi khotbah Jumat," ujarnya, Rabu (18/12).

Dia menerangkan saat berceramah, MZ tak pernah berceramah secara ekstrem. Menurutnya, ceramah yang disampaikan MZ layaknya ceramah khutbah Jumat biasa.

"Ceramahnya wajar-wajar saja. Tidak ada yang ekstrem, tidak ada yang keras. Biasa saja," ungkap Bambang.

Sementara itu menurut tetangga MZ, Rochadi Heryanto (60) membenarkan jika MZ memang kerap berceramah di banyak tempat. Bahkan MZ kerap mengisi ceramah hingga ke luar kota.

"Ya sering ngisi pengajian kok. Sampai luar kota segala. Malah sampai daerah Temanggung (Jawa Tengah)," urai Rochadi.

Kepala Dusun Kadisono, Bambang Wahyu Panilih mengaku kaget dengan penangkapan MZ yang merupakan warganya. Bambang melihat sosok MZ berbeda dengan terduga teroris lainnya yang dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi.

Bambang menerangkan jika MZ dikenal sebagai pribadi yang bersosialisasi dengan baik. Selama 25 tahun menjadi warga Kadisono, MZ disebut Bambang aktif dalam kegiatan di masyarakat.

"Kesehariannya bersosialisasi dengan baik. Aktif bergaul dengan masyarakat sekitar. Rapat RT ya datang. Gotong royong juga ikut. Ada warga meninggal juga melayat. Tiap Minggu pagi juga gowes bareng bapak-bapak di lingkungan sini," ujar Bambang.

Sementara itu, tetangga yang tinggal di sebelah rumah MZ, Rochadi Heryanto menyebut sudah sejak tahun 98, MZ menjadi tetangganya. Selama bertetangga, Rochadi menilai tidak ada yang aneh dari MZ.

Rochadi menyebut dirinya tak menyangka jika MZ ditangkap oleh Densus 88. Rochadi meyakini jika MZ itu tidak terlibat dalam suatu tindakan berhubungan dengan terorisme.

"Yang saya kenal beliau tidak pernah membicarakan hal-hal yang bersifat teroris, belum pernah. Beliau termasuk, ya boleh dikatakan pembelaan agamanya cukup kenceng, agak keras. Tapi berbicara soal menyimpang apalagi berkait dengan hubungannya untuk membuat kekacauan negara, belum pernah," tegas Rochadi.