Demi keamanan jelang sidang, PKS usul Ahok lebih baik ditahan
Merdeka.com - Sidang perdana kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Selasa 13 Desember 2016 akan digelar di bekas gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada. Kapolri Jenderal Tito Karnavian berupaya mencari lokasi lain yang lebih jauh dari pusat pemerintahan.
Salah satu alasannya, persidangan kasus penistaan agama yang menimpa Ahok menjadi sorotan publik sehingga membutuhkan pengamanan ekstra. Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan, usulan Kapolri cukup berlebihan dan seolah-olah membahayakan.
"Menurut saya jangan didramatisir seolah-olah membahayakan dan sebagainya, harus diberitahukan kepada khalayak kami siap, dengan argumentasi kami rakyat diminta mempercayakan kepada institusi penegak hukum bahwa memang apa namanya Ahok itu dalam persidangan harus dijaga ya," kata Nasir di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/12).
Menurutnya, pemindahan lokasi sidang dikhawatirkan menimbulkan kecurigaan publik. "Saya khawatir bila dipindahkan tempat lain akan timbul kecurigaan publik, harapan kami jangan ada kecurigaan karena sejak awal menimbulkan pro-kontra, kalau dipindahkan ada apa, menyangkut keamanan atau apa," tandasnya.
Di sisi lain, Nasir mengaku telah mengusulkan agar Ahok lebih baik ditahan. Tujuannya agar keamanan Ahok lebih terjamin. Penahanan juga dianggap mempermudah proses hukum kasus Ahok.
"Sejak awal saya katakan Ahok ditahan, bukan karena takut lari, menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatannya, tapi untuk keamanan dia sendiri, sehingga sejak awal ditahan proses penjemputan diatur dan mengawal," terangnya.
Ditambahkannya, jika tidak ditahan, justru akan menimbulkan risiko bagi Ahok, misal saat perjalanan dari rumahnya menuju pengadilan. Ditahannya Ahok, lajut Nasir, juga bisa menghemat biaya pengamanan.
"Kalau tidak dikawal, dari rumah menuju pengadilan berisiko, kemudian pengadilan dikawal banyak anggaran. Ketika saya meminta pengadilan menahan, agar tidak terjadi apa-apa dengan Ahok dan proses pengadilan bisa lancar," klaimnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPenjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca Selengkapnya