Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Nadia mengatakan, belum ada regulasi mengenai pemberian vaksinasi Covid-19 booster ketiga. Saat ini, Kemenkes masih membahas mekanisme pemberian vaksin lanjutan itu.
Nadia mengatakan, belum ada regulasi mengenai pemberian vaksinasi Covid-19 booster ketiga. Saat ini, Kemenkes masih membahas mekanisme pemberian vaksin lanjutan itu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana memberikan vaksinasi booster ketiga bagi masyarakat lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan.
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
“Ini hanya untuk lansia dan kelompok rentan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Kamis (14/12).
Nadia mengatakan, belum ada regulasi mengenai pemberian vaksinasi Covid-19 booster ketiga. Saat ini, Kemenkes masih membahas mekanisme pemberian vaksin lanjutan itu.
“Ini masih dimatangkan,” ucap Nadia.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19. Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Nadia mengatakan, libur Natal dan Tahun Baru biasanya membuat mobilitas masyarakat semakin tinggi. Mobilitas meningkat bisa memicu penularan Covid-19 meluas.
merdeka.com
Nadia mengingatkan perlu ada upaya agar tingkat imunitas masyarakat tetap tinggi dengan memastikan tersedianya pelayanan vaksinasi Covid-19.
”Kepala Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota diminta untuk memastikan semua puskesmas dan fasyankes lainnya yang berada di wilayah kerjanya tetap memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19,” ucapnya.
Pemerintah daerah juga diminta untuk menjamin ketersediaan vaksin dan logistik lainnya. Kemudian memastikan masyarakat mendapatkan informasi dengan baik mengenai lokasi mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19.
Kasus Covid-19 Naik
Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Tak hanya Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina juga mengalami kenaikan kasus Covid-19.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kenaikan Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh subvarian Omicron XBB 1.5.
Subvarian ini juga menjadi penyebab peningkatan infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Maka dari itu, Maxi meminta masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan.
merdeka.com
Selain varian XBB, Indonesia juga mendeteksi adanya subvarian Covid-19 yang baru, yaitu EG2 dan EG5. Meski demikian, jumlah kasus positif Covid-19 masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya