Cerita perjuangan sertu Carlelis, anggota Kowad peraih emas lomba tembak se-Asean
Merdeka.com - Bak pahlawan, atlet penembak angkatan darat disambut di Base Ops TNI AU Halim Perdanakusuma. Mewakili Danjen Kopassus, Wadanjen Brigjen TNI Richard Tampubolon, mengalungkan bunga kepada Kepala Kontingen Mayor Infantri Nur Wahyudi.
Nur mengepalai 62 personel kontingen dengan 37 penembak Indonesia yang mengikuti Asean Armies Rifle Meet (AARM) di Singapura. Tidak tanggung-tanggung, pada perhelatan yang ke-27 ini, Indonesia berhasil menjadi juara umum. 9 tropi dari 15, dan 31 medali dari 45 medali berhasil disabet putra-putri terbaik Angkatan Darat.
Di belakang Nur, ada sembilan penembak yang membawa tropi. Salah satu yang menarik mata adalah kehadiran Korps Wanita AD yang juga menyabet tropi individual. Sertu Carlelis Manusama, yang biasa bermarkas di Hubdam XV/Pattimura, menyabet juara individual untuk pistol putri. Tiga medali pun ia berhasil kalungi. Dua emas dan satu perunggu.
Hasil itu merupakan buah jerih payahnya selama dua tahun belakangan. Carlelis bercerita, awalnya menjadi penembak pada tahun 2013. Kemudian ia terpilih sebagai atlet pada AARM 2016 di Filipina. Singapura tahun ini merupakan kali keduanya sebagai atlet pistol putri. Tahun lalu, prestasi perseorangannya mentok di perak.
Berkah tiba pada Mei lalu. Dirinya berhasil kembali terpilih. Sebagai salah satu yang senior dalam tim lima orang, ia menargetkan yang tertinggi. Usahanya pun terjawab dengan pencapaiannya di Singapura. Hasil ini, menjadi pelucutnya untuk mempertahankan hasil tahun depan.
"Saya pribadi menjadi individual champion ini perlu perjuangan yang keras dan saya bercita-cita pengen jadi champion pada tahun lau. Dijawab tuhan jadi champion bersyukur. Terutama berarti ini jadi tanggungjawab lebih semangat," ujar Carlesis.
Perempuan lajang berusia 24 tahun itu menuturkan sama sekali tidak ada hambatan berarti dalam meraih prestasi tersebut. Dalam menembak, kuncinya satu, tenang.
"Kalau nembak dengan beban malah hasilnya enggak bagus. Kalau prestasi sudah syukuri tahun baru lagi ikuti yang baru lagi tidak boleh dibawa," ucap dia.
Kemudian yang perlu dijaga adalah semangat. Itulah yang ia sampaikan kepada rekan-rekannya termasuk semua prajurit AD di seluruh Indonesia.
"Kalau punya prestasi harus dijaga semangatnya morilnya menerima apa saja morilnya. Jadi kita jangan langsung mau yang tinggi, bertahap namanya prestasi ya dari awal," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita masa kecil Kasad Jenderal Maruli yang tak banyak orang tahu.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku deg degan setiap kali ditanyain perkara debat cawapres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kaesang mengaku tidak ada strategi khusus menghadapi gerakan salam empat jari maupun nonton bareng debat Pilpres 2024 tersebut.
Baca SelengkapnyaPemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaTak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca SelengkapnyaSempat dikira tak mendapatkan respon, nyatanya momen si bocil dengan sang mantan Danjen Kopassus berujung manis.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya