Cerita dari Atas KM Lambelu yang Dilarang Bersandar Hingga Ada Penumpang Nekat Terjun
Merdeka.com - Tim Protokoler Gugus Tugas Pencegahan Percepatan Covid-19 menggelar pemeriksaan kesehatan penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK) di atas KM Lambelu. Pemeriksaan dilakukan di tengah laut. Sekitar 2 mil dari pelabuhan Lorens Say Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (7/4).
Sebanyak 24 tenaga medis yang terdiri dari perawat senior, KKP Pelabuhan dan relawan yang melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel 95 ABK dan 238 penumpang KM Lambelu.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, aparat TNI AL, AD, polisi, dan Brimob menjaga ketat area pintu masuk pelabuhan hingga dermaga. Setiap petugas dan relawan termasuk awak media harus melalui pemeriksaan ketat.
Setiap orang yang masuk pelabuhan diwajibkan memakai masker dan kaus tangan serta dilengkapi tanda pengenal yang dikeluarkan posko Covid-19 Sikka. Pengamanan berlapis. Di pintu utama masuk pelabuhan dijaga ketat anggota Angkatan Laut. Di pintu berikutnya aparat kepolisian. Terakhir, di pintu masuk dermaga bersiaga aparat TNI dan polisi.
Suasana mulai tegang ketika petugas mengumumkan agar setiap orang harus menjaga jarak aman dengan 24 tenaga medis yang baru pulang mengambil sampel 20 orang ABK KM Lambelu.
Ke-24 petugas medis yang turun dari speed sea rider AL, di atas dermaga disemprotkan dengan disinfektan ke seluruh tubuh. Kemudian diarahkan menuju pintu dermaga lalu kembali disemprotkan lagi dengan disinfektan.
Selanjutnya 24 petugas diarahkan menuju terminal penumpang pelabuhan untuk mengganti APD yang dikenakan. Setelah itu petugas diangkut menggunakan mobil menuju Posko Covid-19 dengan membawa sampel.
"Banyak penumpang mulai stres dan banyak yang menangis di atas KM Lambelu," ujar salah seorang tenaga medis yang baru turun dari sea rider AL kepada Liputan6.com.
Melalui keterangan tertulis, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko menceritakan, ada penumpang kapal KM Lambelu yang panik. Sehingga melompat ke laut setelah mendengar kapal belum bisa sandar. Kendati begitu tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
"Hal ini sangat membahayakan. Kami mohon kerjasama para penumpang kapal untuk mengikuti instruksi dari awak kapal dan juga protokol kesehatan yang diterapkan di atas kapal sebelum turun dari kapal. Jangan melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri," tegasnya.
Dilarang Bersandar
Bupati sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan, setelah tim medis RSUD TC Hillers Maumere melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penumpang KM Lambelu, diduga ada 3 orang dalam kapal tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.
Bupati Sikka akhirnya meminta agar seluruh penumpang dan ABK di karantina sementara di atas kapal. Para penumpang KM Lambelu kesal. Bupati Sikka dan seluruh forum koordinasi pimpinan daerah berangkat menuju KM Lambelu menggunakan speed rider milik Polairud untuk memberikan peneguhan dan menenangkan penumpang KM Lambelu yang sudah mulai cemas dan resah.
KM Lambelu akhirnya diizinkan bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere dan penumpang dilarang turun. Penumpang diminta tetap di atas kapal sambil menunggu ada petunjuk dan rekomendasi dari tim medis.
"Bapak ibu saudara sekalian, saya beri pengumuman kapal kita sandarkan dan penumpang tidak boleh turun sampai ada petunjuk dari tim kesehatan," kata Bupati Sikka, Robby Idong dari atas kapal di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/4) sore.
Soal 3 Kru Diduga Positif Covid-19
Bupati enggan memberikan komentar soal dugaan ada 3 orang kru kapal yang dinyatakan positif Covid-19. Dirinya ingin terlebih dahulu berkonsultasi dengan Gubernur NTT terkait hasil rapid test terhadap 20 kru KM Lambelu itu.
"Nanti saya akan menyampaikan hasil pemeriksaan itu dalam waktu tersendiri," ungkapnya.
Sementara dalam rapat dengan DPRD Sikka, pada Selasa (7/4/2020) petang, Bupati Fransiskus Roberto Diogo menyebut secara eksplisit ada tiga kru KM Lambelu yang terindikasi positif covid-19 seturut hasil rapid test.
Sedangkan dalam surat yang beredar luas di media sosial yang ditandatangani Bupati Sikka dengan Nomor: Gugus Tugas. 36/C19/IV/2020 yang ditujukan kepada Direktur PT. PELNI (Persero) Indonesia di Jakarta, disebutkan secara jelas ada 3 kru kapal yang positif Covid-19 dengan rincian 2 orang ABK dan satu orang petugas kantin.
Sementara itu, pantauan Liputan6.com tadi malam di pelabuhan Lorens Say Maumere, KM Lambelu saat ini sudah bersandar di Pelabuhan L. Say, Selasa (7/4/2020), tepatnya pada pukul 21.30 wita. Selanjutnya para penumpang diarahkan ke tempat karantina terpusat yang dilakukan di Sikka Convention Center (SCC).
Reporter: Dionisius WilibardusSumber: Liputan6.com
Baca juga:Ada Corona, Pemerintah Anggarkan Rp 8 T Lipatgandakan Besaran Dana PKH di April 2020Hasil Rapid Test Positif Covid-19, Seorang Pasien di Kukar MeninggalImbas Corona Bikin Stok Darah Menipis, Begini Cara Donor Darah yang Aman DilakukanPandemi Corona, Mesir Larang Buka Puasa Bersama dan Kegiatan Selama RamadanIndonesia Bisa Belajar dari 3 Negara Ini Tekan Kematian Akibat Virus CoronaKisah Pernikahan Sederhana Dua Sejoli saat Kampungnya Lockdown
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca SelengkapnyaFery masuk ke Tol Cikupa pada Sabtu malam pukul 12 malam. Sampai setengah 3 pagi belum keluar tol pelabuhan merak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca Selengkapnya