Bupati Kabupaten Tangerang cium indikasi gudang kembang api pekerjakan anak
Merdeka.com - Karyawan korban kebakaran di gudang kembang api nyatanya ada yang berusia di bawah 17 tahun. Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaky Iskandar membenarkan bahwa memang ada indikasi pemilik gudang pabrik memperkerjakan anak di bawah umur.
"Tadi juga ada informasi termasuk di sini ya, pekerja ada yang di bawah umur tadi yang umur 15 tahun dan umur 16 tahun nah itu nanti kita serahkan nanti dan ini nanti juga harus dipertanggungjawabkan oleh pemilik," kata Ahmed di RSU Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (26/10).
Ahmed juga menegaskan pemerintah Kabupaten Tangerang akan melakukan penyisiran terhadap gudang atau pabrik serupa. Hal itu dilakukan untuk memastikan gudang tersebut tidak mempekerjakan anak di bawah umur serta memiliki keamanan dalam berkerja yang baik.
"Jadi semua nanti akan kita sisir prioritas untuk memberikan imbauan kepada mereka melakukan safety checknya lagi kepada sistem pengamanan dan keamanan pekerjanya termasuk juga nanti kami dari dinas tenaga kerja dan semua ikut turun untuk memastikan agar pekerjanya engga ada di bawah umur," ucapnya.
Diketahui juga, seorang Ibu bernama Sari mendatangi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang untuk mencari dua orang anaknya yang bernama Nilawati dan juga Uniyah. Dia datang karena anaknya juga salah satu karyawan dari pabrik kembang api yang terbakar di Jalan Raya Salembaran Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Namun kedua nama anaknya tidak ada dalam daftar korban di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
Sari sempat bercerita bahwa kedua anaknya bari satu minggu bekerja di pabrik tersebut. Masing-masing anaknya akan diberi upah sebesar Rp 40.000 dengan jam kerja selama sejak pagi hingga sore.
Nila dan Uniyah dua seharusnya masih berada dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun mereka harus bekerja di pabrik itu karena tekanan ekonomi.
"Harusnya SMA, karena ekonominya engga ada orang tuanya engga mampu," ucapnya.
Kebakaran gudang kembang api di Jalan Raya Salembaran Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang mengakibatkan 47 orang meninggal dunia dan 31 orang korban luka.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaTimses 02: Anak Muda Tentukan Kemajuan Bangsa, Jangan Golput
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaKampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'
Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaSebut Anak Menganggur dan Tak Mau Kerja, Lansia Penjual Kerupuk Ini Cari Nafkah Demi Obati Sakit Jantung dan Mata
Kisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaAnak Muda Usia 26 Tahun Nekat Buka Usaha Modal Rp1 Juta, Kini Omzet Tembus Rp180 Juta per Bulan
Terrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaWarga Karawang Curhat Anaknya Mau Kerja Harus Menyogok, Ganjar Beri Solusi Ini
Ganjar berjanji membekali anak-anak Indonesia dengan latar pendidikan dan keahlian agar mereka dapat berkompetisi.
Baca SelengkapnyaGanjar: Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Dapat Kesetaraan
Hal itu dikatakan Ganjar saat mengunjungi sekolah anak berkebutuhan khusus Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Sukoharjo.
Baca Selengkapnya