Merdeka.com - Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) setinggi 4,35 meter mekar sempurna di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Bunga dengan lebar lebih dari 1 meter itu ditemukan mekar di kebun pinang milik seorang warga.

Pemilik kebun menemukan bunga itu sekira dua minggu lalu. Awalnya dikira tunggul kayu. Dia kemudian melaporkan penemuan itu kepada aktivis perlindungan dan pemerhati tumbuhan langka.

Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan, tumbuhan langka itu adalah jenis bunga bangkai raksasa dengan nama latin Amorphophallus titanum yang pada saat ditemukan dalam kondisi mekar sempurna pada hari pertama dan termasuk jenis tumbuhan yang dilindungi.

"Untuk ukurannya dengan tinggi melebihi 4 meter itu termasuk bunga yang tinggi dan besar. Untuk jumlahnya hanya satu, ditemukan mekar pada Minggu (4/12) kemarin. Untuk mekar sempurna sampai dengan membusuk membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari ke depan," tuturnya dikonfirmasi merdeka.com, Selasa, (6/12).

Empat Jenis Bunga Bangkai di Agam

Bunga bangkai diketahui mengalami dua fase, yaitu fase vegetatif atau berdaun yang ditandai dengan adanya batang dan daun serta berlangsung sampai dengan dua tahun. Kemudian fase generatif atau berbunga berlangsung selama 7-10 hari.

"Bunga bangkai berbeda dengan tumbuhan bunga Rafflesia Arnoldii yang disebut bunga berumah dua, bunga bangkai adalah bunga berumah satu yang memiliki bunga jantan dan betina," tuturnya.

Sejauh ini BKSDA Sumatera Barat telah mencatat empat jenis bunga bangkai yang ditemukan di tempat berbeda di Kabupaten Agam, yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus paoeniifolius, dan Amorphophallus variabilis.

Bunga bangkai merupakan puspa yang dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Menteri LHK Nomor 106 Tahun 2018.