BNPB mulai hitung kerugian materi akibat gempa dan tsunami di Sulteng
Merdeka.com - Deputi Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BNPB Bernardus Wisnu Widjaja segera menghitung kerugian materi akibat gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah. Ia mengklaim prosesnya lebih cepat lantaran dimulai sebelum tanggap darurat usai.
"Biasanya kita menunggu sampai tanggap darurat selesai. Tetapi sekarang kita percepat," ucap Wisnu di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu, Sulteng, Senin (8/10).
Wisnu menjelaskan, pendataan kerugian dan kerusakan akan melibatkan pemerintah daerah setempat. Selain itu juga, menggunakan teknologi. Ini utamanya untuk menghitung kerugian yang daerahnya terdampak likuifaksi seperti Petobo, Balaroa, Jono oge.
"Teknologi kami gunakan untuk menghitung rumah-rumah rusak akibat likuifaksi," ujar dia.
Wisnu mengklaim, sebenarnya BNPB telah memiliki data terkait rumah-rumah terkena dampak. Tetapi itu masih sementara.
"Kita ada data petak per-petak rumah sudah ada, itu bisa kita hitung jumlahnya berapa," ujar dia.
Selain pendataan kerugian, saat ini Kemendagri juga telah mengirimkan Direktur Pencatatan Sipilnya. "Minta untuk menyelamatkan dukcapilnya dan memverifikasi siapa korban dan yang berhak mendapatkan stimulan perbaikan rumah serta santunan untuk kematian," tandas dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Selengkapnya