BMKG sebut sejak 2008 buoy sudah tidak digunakan untuk deteksi tsunami
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan sejak 2008 Indonesia tidak lagi menggunakan buoy untuk mendeteksi dini tsunami. Di tahun yang sama, kata dia, pemerintah mulai menggunakan metode pemodelan.
Dengan metode pemodelan ini, perkiraan tsunami dihitung dalam perangkat lunak, berdasarkan pusat kedalaman dan magnitudo gempa.
"Saat itu pemerintah khususnya untuk BMKG diputuskan menggunakan sistem peringatan dini berbasis pemodelan komputer dengan perhitungan matematika," kata Dwikorita dalam talkshow bertajuk 'Palu Retak' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).
Sistem tersebut bisa merekam getaran bumi melalui sensor yang terpasang di daratan di sejumlah daerah di Tanah Air. Sensor kemudian mengirimkan datanya ke Pusat Gempa Nasional untuk mengetahui kekuatan dan pusat gempa.
"Jadi kita pasang sensor terutama di daerah sekitar Palu, Donggala. Sensor ini mengirim data ke BMKG, kemudian dalam 2 menit data gelombang gempa segera dihitung oleh komputer untuk menetapkan, mengetahui di mana pusat gempa, pada kedalaman berapa, magnitudo berapa, dan terjadi kira-kira pukul berapa," jelas Dwikorita.
"Jadi kami sejak awal tidak pake bouy. Ini jadi kesalahanpahaman seakan-akan tidak ada bouy, tidak bisa kasih peringatan dini (tsunami)," sambungnya.
Semula, Indonesia memiliki 22 unit buoy. Buoy itu dihibahkan Jerman, Amerika Serikat, dan Malaysia.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, semua buoy di Indonesia tidak ada yang beroperasi sejak 2012. Hal itu diakibatkan tidak adanya biaya pemeliharaan dan operasi. Tidak hanya rusak, buoy juga dikabarkan hilang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaKalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaGelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua
Baca Selengkapnya