Berkah usaha cemilan tali-tali, Yusuf raup Rp 80 juta per bulan
Merdeka.com - Kenal dengan kue tali-tali? iya cemilan tradisional ini khas Bugis. Disebut tali-tali lantaran sebelum digoreng, cemilan berbahan baku terigu ini dipilin-pilin dahulu hingga berbentuk seperti tali tambang.
Permukaannya ditaburi gula pasir, hasilnya cemilan ini manis dan gurih. Paling asyik dinikmati bersama teh atau kopi panas. Nama cemilan ini beragam tergantung daerahnya. Misalnya di Makassar dinamakan Kanre, Jawa Otere-otere, di Toraja disebut kue poto-poto.
Pembuatan cemilan tradisional seperti inilah yang dijadikan usaha rumahan oleh Yusuf Toro (55), warga Jalan Masjid Jabal Nur No 20, Kelurahan Maccini Parang, Kecamatan Makassar, Kota Makassar. Yusuf Toro sudah menekuni usaha ini sejak tahun 1980-an. Dari usahanya tersebut, dia mampu menghidupi keluarga hingga menyekolakan anak-anaknya ke jenjang SMA dan perguruan tinggi.
Yusuf Toro dibantu istrinya, Elsa (50), kini masih terus menjalankan usaha rumahan ini dan telah mempekerjakan 10 karyawan. Dahulu Yusuf Toro merintisnya sendiri di usianya yang masih sangat muda, 20 tahun.
Tiga tahun berikutnya, barulah Elsa istrinya hadir dan ikut membantu. Modal awal saat itu di tahun 1980-an hanya seribuan rupiah, dengan produksi 20 bal, satu bal berisi 25 bungkus, perhari. Kini dengan 10 karyawan sudah bisa memproduksi hingga 50 bal per hari atau lebih dari 500 bal per bulannya.
Yusuf Toro menjual kue tali-tali per bal seharga Rp 17 ribu. Di tingkat pengecer menjadi Rp 20 ribu per bal.
"Omzet per bulan Rp 60 juta hingga Rp 80 juta," tutur Zubair (26), putra ketiga Yusuf Toro saat ditemui di kediaman orang tuanya sekaligus rumah produksi cemilan tali-tali ini yang diberi merek Cap Jempol itu.
Zubair berkisah, dia bersaudara ada lima orang. Semuanya bisa sekolah dari jenjang SMA hingga perguruan tinggi karena usaha orang tuanya itu yang dirintisnya penuh lika-liku.
"Pemasarannya hampir di seluruh daerah di Sulsel kecuali Kabupaten Kepulauan Selayar karena transportasinya melintasi laut. Ini bapak lagi keluar daerah, besok baru kembali ke Makassar," kata Zubair.
Zubair mengaku di antara lima bersaudara, hanya dirinya yang ada perhatian terhadap usaha orang tuanya ini. Membantu orang tua agar usaha cemilan tradisional ini tetap bisa bertahan di tengah serbuan kue-kue modern.
"Selain bapak, saya yang biasa wakili bapak jika ada undangan untuk pelatihan-pelatihan pengembangan UKM. Olehnya saya bisa ikut berpikir membantu bapak dalam memperbaiki sistem produksi, managemen hingga pemasaran. Tapi yang pegang kendali masih tetap bapak. 80 persen, tetap bapak yang kendalikan," tutur Zubair.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Saroh Rintis Usaha Kue Brownis Kering di Indramayu, Modal 1,5 Juta Kini Raup Omzet hingga Rp150 Juta Per Bulan
Berkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah
Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaModal Awal Rp 4 Juta, Pemuda Usia 22 Tahun di Purworejo Ini Sukses Beternak Itik, Hasilnya Bisa Buat Mobil dan Rumah
Yusuf mengatakan, untuk modal awal usahanya, ia menghabiskan uang Rp4 juta.
Baca SelengkapnyaRumah Mewah dan Mobil Berderet, Wanita Pengusaha Sapi Ini Setiap Bulan Raup Keuntungan Ratusan Juta
Seorang pengusaha sapi asal Madura, Hayatun sukses mempunyai rumah mewah dan mobil, ia meraup keuntungan ratusan juta perbulan.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaDiberhentikan dengan Hormat dari TNI, Pria Asal Solo Ini Bangkit Lewat Usaha Es Coklat & Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
Faqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca SelengkapnyaPria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari
Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca Selengkapnya