Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belajar Tatap Muka Dinilai Baru Bisa Diterapkan 1,5 Tahun Usai Vaksinasi Guru

Belajar Tatap Muka Dinilai Baru Bisa Diterapkan 1,5 Tahun Usai Vaksinasi Guru Belajar tatap muka. ©2021 Merdeka.com/Ikhwan

Merdeka.com - Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo menilai pembukaan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka masih berisiko tinggi terjadinya penularan Covid-19. Menurut dia, masih butuh waktu 1,5 tahun lagi untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka di sekolah kendati proses vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan telah dilakukan.

"Kan buka sekolah itu berisiko tinggi untuk terjadi penularan. Maka saya mau tanya, kalau guru itu 5 juta orang misalnya sudah vaksinasi semua, nah sekarang pertanyaannya apakah pandemi sudah terkendali? Kan belum ya kan. Kalau kita ini mengandalkan vaksinasi dalam mengendalikan pandemi, maka (membuka sekolah) ketika sudah mencapai herd immunity," kata Windhu kepada Liputan6.com, Jumat (26/2).

Angka 1,5 tahun menurut Windhu cukup jika vaksinasi terus dilakukan untuk membentuk kekebalan kawanan atau herd immunity di masyarakat. Sehingga ketika terbentuk kekebalan ini, maka pandemi sudah dalam status terkendali.

Windhu menyarankan, protokol kesehatan di masyarakat menjadi kunci jika mau mengikuti jejak negara-negara lain yang saat ini telah lebih dulu membuka sekolah. Tanpa memahami protokol kesehatan pemberlakuan sekolah tatap muka sulit diberlakukan.

"Ya enggak bisa dong kecuali kalau mulai besok pagi kita betul-betul protokol kesehatan 100 persen dipatuhi dan karantina maupun isolasi harus dilakukan secara masif. Kalau kayak gitu kita bisa seperti Australia yang sudah bisa mengendalikan dengan cepat, mungkin Juli sudah bisa (buka sekolah) asal itu yang dilakukan, sekarang kita mau enggak melakukan itu? Wong sekarang sudah ambyar gini kok," ujar dia.

Windhu merasa pemerintah sedikit-dikit menyalahkan masyarakat atas ketidakpatuhan mereka terhadap protokol kesegatan. Padahal menurutnya pemerintah yang mempunyai peran sentral membimbing dan mendisiplinkan mereka lewat sebuah kebijakan.

Dia melihat, masyarakat pada umumnya patuh terhadap instruksi pemerintah. Namun jika pemerintah sendiri justru semangatnya melonggarkan maka pengendalian pandemi Covid-19 sulit dilakukan.

"Kita inikan gampangnya selalu menyalakan masyarakat, padahal masyarakat melakukan atau tidak melakukan itu tergantung dari kebijakan pemerintah kan. Wong pengendali itu pemerintah kok, di masa darurat itu siapa pengendalinya? Pemerintah ini kan darurat kesehatan masyarakat statusnya saat ini. Nah kalau pemerintahnya sudah melonggarkan segalanya ya masyarakat ikut longgar dong. Jadi semua itu tergantung pemerintah, masyarakat mah tinggal dipegang aja," pungkasnya.

Vaksinasi Guru

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pemberian vaksin Covid-19 tahap kedua bagi tenaga pendidikan yang berlokasi di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2). Mulai dari guru hingga dosen.

Jokowi berharap setelah pemberian vaksinasi tenaga pendidikan di DKI Jakarta, menyusul seluruh daerah. Sehingga awal semester kedua atau pada Juli 2021 pembelajaran tatap muka bisa dilakukan kembali.

"Tenaga pendidik, kependidikan, guru ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," kata Jokowi saat meninjau pemberian vaksinasi Covid-19 di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2).

Jokowi juga menargetkan pemberian vaksin untuk tenaga pendidikan hingga Juni 2021 bisa capai 5 juta dosis vaksin. Sehingga kondisi bisa kembali seperti sediakala.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka bisa dimulai setelah vaksinasi Covid-19 pada guru dan dosen selesai dilaksanakan.

"Kalau kita bisa menyelesaikan vaksinasi ini sampai dengan akhir bulan Juni, maka tahun ajaran berikutnya, pada Juli, bisa melakukan pembelajaran tatap muka," katanya pada acara peluncuran program vaksinasi guru di SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Rabu (24/2).

"Esensi dari kebijakan ini, dan kenapa tenaga pendidik itu menjadi salah satu yang prioritas adalah, sudah cukup lama anak-anak kita tidak sekolah tatap muka," katanya.

Ia menekankan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan selama penularan Covid-19 belum terkendali.

Mendikbud mengatakan, pemerintah berusaha melakukan tindakan cepat supaya pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan lagi karena pelaksanaan pembelajaran dari jarak jauh dalam jangka panjang bisa mempengaruhi perkembangan anak.

"Kita mengambil tindakan yang cepat dan gesit untuk bisa melaksanakan lagi sekolah tatap muka," katanya.

Pada peluncuran program vaksinasi Covid-19 pada tenaga kependidikan di SMAN 70 Jakarta, ada 650 guru, dosen, tenaga kependidikan, hingga pegiat pendidikan yang menjalani vaksinasi. Vaksinasi pada tenaga kependidikan juga dilaksanakan di daerah-daerah yang lain di bawah koordinasi dinas terkait.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan vaksinasi Covid-19 pada sekitar lima juta guru bisa selesai Juni 2021.

Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda
11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda

Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.

Baca Selengkapnya
Dampak Buruk Bangun Kesiangan untuk Tubuh, Wajib Baca
Dampak Buruk Bangun Kesiangan untuk Tubuh, Wajib Baca

Bangun kesiangan adalah kebiasaan buruk. Bukan hanya tentang kedisiplinan, tapi juga berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya
Dipatuk Ular, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan
Dipatuk Ular, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan

Untuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua

Mengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.

Baca Selengkapnya
Cara Memulihkan Tubuh saat Kelelahan Akibat Banyak Bersosialisasi
Cara Memulihkan Tubuh saat Kelelahan Akibat Banyak Bersosialisasi

Pada saat seseorang kelelahan akibat terlalu banyak bersosialisasi, penting untuk melakukan pemulihan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya
Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya