Banyuwangi Kembali Ekspor 600 Ton Kopi ke Eropa
Merdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19, produk kopi Banyuwangi mencatatkan kinerja positif. Para petani kopi sari Kebun Malangsari Kecamatan Glenmore Banyuwangi mendapatkan pesanan sebanyak 600 ton untuk memasok pasar Eropa.
Perkebunan kopi Malangsari berada di wilayah pegunungan selatan Banyuwangi yang terkenal dengan produk 'kopi lanang'. Manajer Kebun Malangsari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, Sanuri mengatakan PTPN XII telah mendapat pesanan perdana kopi robusta dari negara Swiss dan Italia sebanyak 600 ton.
"Pesanan ini di luar ekspor yang sudah kita lakukan. Di tahun 2020 ini kita sudah mengekspor dua kali panen yang totalnya sekitar 72 ton," ungkap Sanuri.
Sanuri menjelaskan, sebagian besar kopi yang diekspor berasal dari Kebun Malangsari. Namun, beberapa kebun lainnya milik PTPN XII juga ikut berkontribusi, seperti Kebun Gumitir, Kebun Selogiri, serta kebun milik rakyat yang didampingi oleh PTPN XII.
©2020 Merdeka.com"Kopi dari perkebunan rakyat di Malangsari ini kualitasnya juga sudah terstandar. Kopi rakyatnya juga sudah dikenal di pasar Eropa, dengan branding Kopi Gunungsari. Selama ini kami melakukan pembinaan teknis mulai dari memilih bibit yang baik hingga proses penanaman dan panen," ujarnya.
Menurut dia, kopi robusta yang dihasilkan dari kawasan Banyuwangi bagian barat ini memiliki cita rasa yang sangat digemari penikmat kopi di Eropa, khususnya Swiss dan Italia.
"Kopi olahan kita ada rasa khas seperti coklat yang disukai lidah orang Italia," katanya.
Oleh sebab itu, meski pandemi masih melanda di hampir semua negara yang mengakibatkan ekonomi dunia terpuruk, Banyuwangi masih konsisten mengekspor kopi unggulannya.
Sanuri menambahkan perkebunan kopi Malangsari yang seluas 1500 hektar itu menghasilkan 1500 ton kopi kering di tahun ini. Dia menargetkan, dari total kopi yang dihasilkan PTPN XII, sebanyak 1200 ton dapat diekspor ke berbagai negara.
©2020 Merdeka.com"Kami memprediksi, pada bulan Oktober besok akan ada kontrak baru lagi dari Eropa. Kami yakin, akan menambah ekspor kita," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi ekspor kopi tersebut.
"Ekspor kopi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini cukup menggembirakan. Dengan kolaborasi bersama, saya yakin ini bisa terus tumbuh, termasuk terus melakukan pendampingan ke petani kopi rakyat," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPertama di Indonesia, Gerai Starbucks Ini Berkonsep Ramah Lingkungan
Gerai baru kopi asal Amerika Serikat tersebut hadir untuk membantu mengurangi dampak lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BNN Bali Bongkar Penyelundupan 159 Butir Ekstasi Modus Jastip Kopi Medan
Kiriman paket berasal dari Sumatera Utara dengan modus perusahaan jasa titip atau jastip
Baca SelengkapnyaIbu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari
Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri
Baca SelengkapnyaCiptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaArus Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata
Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaHabiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan
Mereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.
Baca SelengkapnyaArea Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca Selengkapnya