Bamsoet minta Perry Warjiyo gerak cepat angkat Rupiah
Merdeka.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengaku punya harapan besar terhadap Perry Warjiyo yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Dia meyakini Perry yang punya pengalaman panjang di bidang moneter bisa mengembalikan keterpurukan kurs rupiah terhadap dolar AS (USD).
Bamsoet menyatakan, kurs USD sudah di atas Rp 14.000. Karena itu Perry harus segera melakukan akselerasi untuk menjaga stabilitas kurs Rupiah.
"Dolar terus meroket di angka Rp 14.000. BI di bawah kepemimpinan Perry harus segera mengambil langkah kongkret dan terukur agar rupiah tidak kian terpuruk terhadap dolar," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/5).
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, Perry bukanlah orang baru di BI. Peraih gelar gelar Ph.D bidang moneter dari Iowa State University itu juga pernah melalui krisis keuangan 1997, 1998, 2005 dan berbagai tahun gejolak ekonomi dunia lainnya.
Karena itu pula Bamsoet mengaku optimistis pada kemampuan Perry sebagai pengganti Agus Martowardojo di kursi Gubernur BI. "Saya yakin Gubernur BI yang baru sudah sangat paham bagaimana mengatasi hal tersebut," tegasnya.
Bamsoet juga meminta BI menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak perekonomian global. Meski sudah ada tanda-tanda positif dengan meningkatnya volume perdagangan dunia dan harga komoditas, Bamsoet meyakini berbagai kemungkinan masih bisa terjadi.
Legislator Golkar itu lantas mengutip prediksi Bank Dunia tentang pertumbuhan ekonomi global 2018 di 3,1 persen yang akan turun menjadi 3 persen pada tahun depan dan anjlok ke angka 2,9 persen pada 2020. Karena itu Bamsoet mengingatkan BI di bawah komando Perry harus bisa mengantisipasi pelemahan itu agar Indonesia tak terlalu kena dampaknya.
"Pemerintah sudah mematok pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global. Untuk mensukseskannya, perlu berbagai langkah yang cermat," papar Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet juga meminta BI bersiap diri menghadapi Idul Fitri yang sudah makin dekat. Sebab, setiap jelang Idul Fitri selalu terjadi lonjakan permintaan masyarakat akan uang, termasuk penukaran uang baru.
"Kebutuhan uang tunai menjelang Idul Fitri akan tinggi sekali. Peningkatan distribusi dan persediaan uang tunai di Bank Indonesia harus diperkuat dari sekarang. Perlu juga kerja sama dengan perbankan dan pihak lainnya. Jika masyarakat bisa mendapatkan kemudahan dalam memenuhi dana tunainya, saya yakin mereka akan senang. Jangan sampai ada kendala teknis yang berakibat masyarakat tidak terlayani dengan baik," pungkas Bamsoet.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia berharap, jumlah tersebut mencukupi kebutuhan masyarakat Solo Raya saat Ramadan maupun Hari Raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan keterangan dari para menteri yang sudah dipanggil oleh MK.
Baca Selengkapnya