Merdeka.com - Anggota Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel menembak mati begal biasa beraksi di Palembang. Pelaku bernama Tahadi (19) tergolong sadis saat beraksi, bahkan salah satu korban tewas akibat keganasannya.

Penembakan bermula saat anggota mengetahui keberadaan pelaku sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Nurdin Pandji, Kecamatan Sukarami, Palembang, Senin (17/12) sore. Polisi mencegat pelaku dengan mobil.

Begitu akan menangkap, pelaku langsung membacok Aiptu Heri Kusuma dengan sebuah parang. Beruntung, Aiptu Heri berhasil menghindar sehingga tak terluka.

Takut membahayakan petugas, petugas melepaskan tembakan ke tubuh pelaku. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, pelaku tewas karena kehabisan darah.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, mengungkapkan pelaku merupakan buronan lama karena terlibat paling sedikit empat kasus begal selama 2016. Wilayah yang menjadi tempat kejahatannya adalah Kecamatan Sukarami dan Ilir Timur II Palembang.

"Pelaku diberikan tindakan tegas karena membacok anggota saat ditangkap, pelaku tewas," ungkap Zulkarnain, Selasa (18/12).

Setiap beraksi, pelaku dan komplotannya selalu membawa parang. Salah satu korban bernama seorang wanita bernama Eva yang tewas akibat dibacok pelaku ketika dibegal 29 April 2016.

"Korban terjatuh dari motor habis dibacok, motor dan barang-barang miliknya dibawa kabur kawanan pelaku," ujarnya.

Usai kejadian, pelaku Tahadi melarikan diri ke Sulawesi. Pelaku begal tinggal di Palembang seorang diri karena ayahnya sedang ditahan di Ujung Pandang dan ibunya tengah mendekam di Lapas Wanita Merdeka Palembang dalam kasus narkoba.

"Di Palembang, pelaku tinggal di tempat pelacuran Teratai Putih. Dia seorang pengangguran," kata Zulkarnain.

"Kami masih kejar dua pelaku lagi, sampai kapanpun tetap diburu," kata dia.