Angin Puting Beliung Terjang Dua Desa di Banyuwangi, 51 Bangunan Rusak
Merdeka.com - Dua desa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diterjang angin puting beliung. Warga yang menjadi korban panik dan teriak histeris, Minggu (20/2). Kedua desa tersebut adalah Desa Yosomulyo dan Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran.
Sebelumnya angin puting beliung datang, hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah di dua desa itu, hingga sebanyak 51 bangunan rusak, bahkan beberapa pohon tumbang diterjang angin.
Kapolsek Gambiran, AKP Setiyo Widodo menyampaikan, angin kencang tersebut terjadi sekura pukul 15.00 WIB.
"Arah angin berputar dari barat ke timur menerjang pemukiman rumah penduduk Dusun Krajan 1 dan Dusun Krajan 2 Desa Yosomulyo," terangnya.
Pascaangin puting beliung, warga gotong royong memperbaiki sebagian rumah yang rusak. Beruntung, angin puting beliung di dua desa ini tak memakan korban jiwa. Namun warga mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
Peristiwa serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Cluring, pohon besar di depan Puskesmas Cluring nyaris tumbang akibat akarnya ambrol. Untungnya, akar tertahan pagar pembatas Puskesmas Cluring dan tak sampai menimpa bangunan.
Akibat dari peristiwa tersebut, pagar pembatas depan Puskesmas Cluring hampir roboh, saluran listrik di sekitar lokasi juga mengalami gangguan.
Angin puting beliung yang melanda dua Desa di Kabupaten Banyuwangi ternyata disebabkan oleh awan cumulonimbus. Awan ini memiliki nama yang berasal dari bahasa latin, 'culumus' yang berarti terakumulasi dan 'nimbus' atau hujan. Terbentuknya awan cumulonimbus disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer.
Berdasarkan pantauan BMKG Banyuwangi melalui citra satelit cuaca dan citra radar cuaca, menunjukkan di wilayah kejadian tersebut terdapat awan konvektif jenis cumulonimbus dan menyebabkan hujan deras disertai angin kencang.
Selain itu, Kabupaten Banyuwangi yang sedang mengalami ombak musim penghujan juga memicu terbentuknya cumulonimbus.
Bahkan, BMKG menyebut, tak hanya hujan deras dan angin kencang saja. Ancaman petir dan turunnya hujan es juga dapat terjadi akibat awan tersebut.
"Awan ini juga berpotensi menimbulkan petir, hujan es, hingga puting beliung, kenapa hal ini bisa terjadi?, itu karena adanya puncak musim penghujan," ungkap Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran.
Selanjutnya, BMKG Banyuwangi mengimbau seluruh masyarakat Banyuwangi untuk waspada dalam menghadapi puncak musim penghujan ini, karena nyaris seluruh wilayah di Bumi Blambangan mengalami intensitas hujan cukup tinggi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angin puting beliung sering kali menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan, pepohonan, dan dapat menyebabkan kecelakaan atau bahaya lainnya.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaGuswanto mengatakan, proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah. Namun, masyarakat bisa melindungi diri saat terjadi puting beliung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, ada 25 wilayah yang berpotensi diterjang puting beliung.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJembatan ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara karena keunikannya.
Baca SelengkapnyaPenyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnya