Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahli: Vaksin Covid-19 Mempercepat Pengendalian Pandemi

Ahli: Vaksin Covid-19 Mempercepat Pengendalian Pandemi Tanaga kesehatan disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Efektivitas vaksinasi di beberapa negara terbukti cukup berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Tentunya terkendalinya pandemi di beberapa negara ini sejalan dengan cakupan vaksinasi yang sudah cukup luas.

"Di Inggris yang cakupan vaksinasinya di atas 50% dan Amerika di atas 40%, kasus Covid-19 sudah turun dengan angka yang luar biasa. Awal Januari 2021, kasus di Inggris hingga 70.000, sekarang hanya 2000-3000 kasus per hari," terang I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Ahli Virologi, Kamis (3/8).0

"Berkaca pada vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Indonesia yang cakupannya sudah mendekati 100% untuk dosis kedua, kasus Covid-19 telah jauh menurun dibandingkan dengan sebelum vaksinasi. Jadi pandemi akan segera kita bisa akhiri dengan vaksinasi tentunya dengan cakupan di atas 50% dari penduduk apalagi kalau mencapai lebih dari 70%," terang Mahardika.

Mahardika juga menyampaikan bahwa nantinya saat cakupan vaksinasi di Indonesia melebihi 50%, protokol 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan tidak boleh dilonggarkan.

"Karena memakai masker, misalnya, akan mencegah kita terhadap penyakit menular, tidak hanya Covid-19 tapi juga influenza dan penyakit-penyakit lainnya," ujarnya.

Hingga Rabu (2/6), vaksinasi Indonesia telah mencakup total 27,6 juta dosis. "Kita baru mencapai 6%. Meskipun masih 6%, barangkali kita bisa kumpulkan data guru-guru dan petugas publik yang sudah divaksinasi, apakah data kesakitan atau kematian mengalami penurunan. Kalau itu terjadi, maka begitu angka 50% tercapai, atau idealnya 70%, tercapai maka kita sudah bisa mengatakan pandemi sudah terkendali," ujar Mahardika.

Mahardika juga mencontohkan bagaimana herd immunity terbentuk pada pandemi sebelumnya. "Ada pandemi yang disebut Spanish Flu. Indonesia juga terdampak, tetapi pada waktu itu tidak ada vaksin. Yang terjadi adalah pandemi berlangsung tiga tahun dan berakhir dengan herd immunity. Jadi imunitas yang disebabkan oleh penularan virus itu sendiri," ujarnya.

Pandemi besar lainnya yang menurut Prof. Mahardika juga berakhir dengan terciptanya herd immunity yaitu Flu H1N1 tahun 2009. "Tetapi itu pandemi yang ringan (mild). Memang cepat sekali menular ke seluruh dunia, tetapi tidak menimbulkan gejala klinis yang berat dan kemudian juga selesai karena herd immunity alamiah," ujarnya.

Herd immunity baik yang alami maupun yang buatan akan membuat pandemi Covid-19 ini lebih cepat terkendali. "Asumsinya tanpa vaksin itu 3 tahun, maka dengan vaksin dalam 1,5 tahun sudah berakhir. Sekali lagi saya berharap sekali vaksin itu akan menyebabkan kita keluar dari cekaman pandemi ini," Mahardika.

Tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari Covid-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya