700 Ribu Hektare Hutan di Sumsel Kritis Akibat Alih Fungsi dan Penebangan Liar
Merdeka.com - Sebanyak 700 ribu hektare hutan di Sumatera Selatan masuk dalam kategori kritis. Hal ini disebabkan banyaknya alih fungsi lahan dan penebangan liar.
Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Panji Tjahjanto mengungkapkan, kondisi hutan yang kritis hampir terjadi merata di provinsi itu sejak lama. Fenomena ini semakin meluas dari tahun ke tahun-tahun.
"Faktornya banyak, tapi yang paling utama adalah alih fungsi lahan dan penebangan liar," ungkap Panji, Kamis (13/3).
Menurut dia, hutan yang kritis terbilang tinggi dan membahayakan nasib hutan di Sumsel secara keseluruhan sebanyak 3,46 juta hektare. Pemulihan mesti dilakukan agar hutan yang sudah rusak dan kritis kembali membaik.
Di tahun lalu, pihaknya telah merehabilitasi hutan kritis sebanyak 20 ribu hektar. Hutan-hutan itu ditanami kembali pepohonan seperti berbagai jenis kayu dan buah.
"Tahun ini kita target ada 6 ribu hektare yang direhabilitasi. Secara bertahap dan kontinyu, rehabilitasi harus dilakukan untuk mengimbangi luasan lahan yang kritis," ujarnya.
Meski pemerintah telah memaksimalkan upaya perbaikan hutan, peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan. Penegakan hukum juga harus optimal oleh aparat kepolisian agar pelaku perambahan hutan menghentikan aksinya.
"Sekarang banyak masyarakat yang ingin melakukan penanaman sendiri, sikap itu kami apresiasi dan memang begitu seharusnya bersama-sama pemerintah. Hutan terjaga otomatis akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaBasrizal Koto dikenal sebagai sosok pengusaha besar di Sumatera.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah di Sumatra Barat ini memiliki beragam tempat wisata dan ragam kuliner yang menarik untuk dicoba sekaligus penghasil beras unggulan.
Baca SelengkapnyaKawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSelain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca Selengkapnya