Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

19 Pemuda di Jatim Jadi Korban Penipuan Perekrutan Anggota Polri

19 Pemuda di Jatim Jadi Korban Penipuan Perekrutan Anggota Polri Pembinaan calon akpol. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebanyak 19 pemuda asal Jawa Timur menjadi korban penipuan perekrutan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Uang ratusan juta raib dibawa kabur oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai perwira kepolisian.

Beruntung kasus ini terungkap oleh Polsek Pasarkliwon, Polresta Surakarta. Salah seorang tersangka bernama Ferry Syahputra Hasibuan (28), warga Ketapang, Kecamatan Sampit, Medan, Sumatra Utara, berhasil diamankan saat beraksi di salah satu hotel di Solo, Senin (17/12) kemarin.

Kapolsek Pasarkliwon, AKP Ariakta Gagah Nugraha mengatakan kasus tersebut berhasil terbongkar berkat adanya laporan warga sekitar hotel. Mereka curiga dengan kegiatan yang dilakukan oleh Ferry, yakni melakukan pelatihan fisik kepada sejumlah korban.Laporan tersebut kemudian ditindaklajuti oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Kampung Baru, pada akhir pekan lalu.

"Jadi tersangka ini mengaku bertugas sebagai anggota Badan Intelejen dan Pengamanan (Baintelkam) Mabes Polri berpangkat Kompol. Dia juga mengakubertugas menjadi instruktur latihan dasar kepolisian," ujar Gagah, Selasa (18/12).

Gagah menyampaikan, Ferry mengaku melatih para korban selama beberapa pekan terakhir di Kota Solo dan sekitarnya. 3 pekan melatih di salah satu villa Tawangmangu, Karanganyar, 3 hari di Kusuma Sahid Price Hotel (KSPH) Solo.

"Setelah kita selidiki, yang bersangkutan kita minta datang ke Polsek untuk menjelaskan kegiatan tersebut," katanya.

Saat memberikan penjelasan tersebut, Ferry mengaku mendapatkan mandat untuk menggelar pendidikan dasar Polri dengan mencatut dua nama petinggi Polri. Namun saat dimintai bukti surat tugas dan Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri, pelaku tidak bisa memperlihatkan.

"Ferry ini juga mengaku sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2008. Dari situ saya sudah curiga, sebagai lulusan Akpol tahun 2007, tidak mungkin saya tidak kenal adik tingkat saya. Saya saja masih AKP, masak adik tingkat saya sudah Kompol. Saya pancing meyebutkan NRP (Nomor Registrasi Pokok) juga salah," katanya.

Untuk menjerat Ferry, Gagah mengaku tidak bisa langsung menangkap pelaku. Apalagi tidak ada laporan dari korban penipuan. Namun, setelah berkoodinasi dengan Satreskrim Polresta Surakarta, ternyata didapatkan adanya satu laporan masuk terkait kasus penipuan tersebut di Polres Ngawi.

"Setelah mendapat informasi tersebut, kita langsung mengamankan pelaku di KSPH," ucapnya.

Dari hasil peyidikan awal, lanjutnya, modus yang dilakukan komplotan pelaku adalah menjaring para calon siswa yang gagal dalam ujian masuk Polri tahun ini. Kepada para korban, para pelaku mematok harga untuk pendidikan bintang sebesar Rp 550 juta. Sedangkan untuk pendidikan Akpol dipungut biaya sebesar Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.

Dari para korban, lanjut Kapolsek, tercatat 3 orang mendaftarkan diri untuk mengikuti pendidikan perwira, sedangkan sisanya masuk pendidikan bintara. Para pelaku mengatakan setelah korban membayar, maka nama korban bisa dimasukkan ke sekolah pendidikan Polri dengan status siswa susulan.

"Uang yang distortion katanya digunakan untuk biaya membeli peralatan, uang akomodasi latihan, serta meloloskan mereka," imbuhnya.

Saat dilakukan penggeledahan, polisi menemukan KTP Palsu dengan nama Agung Prayoga Nasution. Selain pelaku, ikut diamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya peralatan latihan kepolisian, indentitas para korban dan buku rekening milik pelaku.

"Pelaku kita jerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman 4 tahun," kata dia.

Gagah melanjutkan, karena laporan melalui Polres Ngawi, pelaku dan barang bukti akan di proses di polisi setempat. Termasuk pengusutan jaringan serta aliran dana penipuan ini.

"Sebab dari pengakuan para korban, syarat-syarat berupa surat berharga seperti Akta Kelahiran, ijazah dan lainnya dibawa oleh sindikat di atasnya," katanya.

Sementara itu, Ferry membantah dirinya yang menjaring para korban. Dia mengklaim ada pihak lain yang berperan menipu korban. Dia mengaku hanya bertugas melatih para korban dan membeli peralatan latihan kepolisian.

"Saya belinya di toko peralatan belakang Polresta Surakarta. Satu set harganya Rp7 juta. Setelah saya beli kemudian saya bagikan kepada meraka," jelas Ferry.

Ferry menceritakan, para korban diberikan latihan fisik. Diantaranya lari, push up, sit up, berenang dan lainnnya. Sementara untuk biaya operasional selama latihan, Ferry selalu dikirimi oleh oknum yang menjaring korban. Total biaya operasional yang telah masuk ke rekening pribadinya sebesar Rp900 juta.

"Kalau berapa yang dikirim para korban saya tidak tahu jumlahnya. Saya hanya diberi uang oleh atasan saya sebagai uang operasional,” katanya lagi.

Salah satu orang tua korban Sri Murtini,(50) warga Kabupaten Pacitan, yang ikut mendatangi Polsek Pasarkliwon mengemukakan, anaknya sudah menyerahkan uang Rp350 juta. Pembayaran dengan cara dicicil sebanyak dua kali.

"Anak saya sebelumnya memang sudah mengikuti seleksi, tapi gagal. Kemudian ada yang menawari bisa masuk, tapi dengan uang Rp350 juta. Uangnya dari tabungan saya sama suami saya," katanya.

Murtini menambahkan, dirinya dan anak bungsunya tersebut sempat curiga dengan tawaran tersebut. Apalagi anak keduanya juga sedang menempuh pendidikan Polri tanpa biaya sedikitpun.

"Sebenarnya kami sudah curiga, karena kasian sama anak saya terlihat sering bengong waktu dinyatakan tidak lolos. Akhirnya saya bayar saja dengan harapan bisa lolos, tapi malah ditipu seperti ini," sesalnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus

Jadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus

Setelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.

Baca Selengkapnya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran

17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran

Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Minta Komika Diduga Jadi Korban Salah Tangkap di Pasuruan Segera Lapor

Kompolnas Minta Komika Diduga Jadi Korban Salah Tangkap di Pasuruan Segera Lapor

Kompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban

Baca Selengkapnya