1.734 Anak di Yogyakarta Kehilangan Orang Tua di Masa Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pemda DIY memberikan bantuan sosial (bansos) dengan dana yang berasal dari Dana Keistimewaan kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya kepada anak yatim piatu yang ditinggal orangtuanya karena pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patminyarsih mengatakan, ada 1734 anak yang terdampak pandemi Covid-19. Ke 1.734 anak ini ditinggal orangtuanya di masa pandemi, baik karena Covid-19 maupun non Covid-19.
"Bantuan ini untuk anak-anak yang ditinggal orang tuanya di era pandemi. Jadi ditinggal karena Covid maupun non Covid. Total ada 1734 anak di DIY. 1734 anak ini ada yang yatim, piatu maupun yatim piatu," katanya dalam keterangannya, Selasa (9/11).
Dia menuturkan bansos ini diberikan selama tiga bulan yaitu Oktober, November dan Desember. Setiap bulannya anak-anak ini mendapatkan bansos sebesar Rp500 ribu.
Endang menerangkan selain memberikan bansos, Dinsos DIY juga melakukan pendampingan pada anak-anak tersebut melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
"Pendampingan kita lakukan sampai Desember. Kita dampingi dan lihat (perkembangan anak yang ditinggal orang tuanya)," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBantuan sosial berupa operasi gratis yang bernilai Rp533 juta dari Sido Muncul ini ditujukan untuk 60 penderita bibir sumbing, khususnya bayi dan anak-anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaMengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca Selengkapnya