1.500 Jiwa korban banjir bandang Padang Sidimpuan masih mengungsi
Merdeka.com - Sekitar 1.500 jiwa warga Padang Sidimpuan, Sumut, masih mengungsi setelah banjir bandang menghantam kediaman mereka malam kemarin. Para pengungsi ini menempati posko yang dibangun di sekitar kawasan bencana.
"Jumlah pengungsi yang menempati posko darurat mencapai 1.500 jiwa dari sekitar 453 KK. Pendataan terus dilakukan, karena jumlahnya naik turun," kata Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis, Selasa (28/3).
Posko darurat didirikan di sekitar lokasi bencana sejak kemarin. Selain penampungan sementara, posko juga dilengkapi dapur umum dan pelayanan kesehatan.
Sementara pencarian korban hilang dalam peristiwa banjir bandang di Padang Sidimpuan dihentikan hari ini. "Pencarian dihentikan karena tidak ada lagi laporan korban hilang," sebut Riadil.
Dia memaparkan, jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Padang Sidimpuan berjumlah 5 orang. Namun, di Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan juga ada korban jiwa masing-masing 1 orang. "Total korban jiwa menjadi 7 orang," ujarnya.
Tanggap darurat masih diberlakukan di Padang Sidimpuan sekitarnya. Meski menghentikan proses pencarian, BPBD fokus pada pendataan jumlah korban luka dan kerugian harta benda, termasuk lahan pertanian yang rusak diterjang banjir bandang. "Setelah status tanggap darurat selesai baru masuk proses tahap pemulihan," pungkas Riadil.
Bantuan logistik dari berbagai elemen sudah terus berdatangan, termasuk dari Kapolri dan Kapolda Sumut. "Bantuan kemanusiaan tahap awal dari Kapolri berupa bahan makanan yang diserahkan kepada warga yang terkena bencana banjir di wilayah Kota Padang Sidimpuan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting.
Bantuan bahan makanan diberikan ke sejumlah posko. Selain itu, keluarga korban meninggal dunia dan korban luka juga mendapatkan santunan. "Selain memberikan bantuan, personel Polda Sumut juga membantu membangun posko kemanusiaan, evakuasi korban, pembersihan, mengamankan rumah penduduk, dan mengatur lalu lintas sekitar lokasi," jelas Rina.
Seperti diberitakan banjir bandang menerjang kawasan sekitar sungai di Kota Padang Sidimpuan, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal, Sumut, Minggu (26/3) malam WIB. Kejadian ini dipicu hujan yang mengguyur kawasan itu mulai sejak petang.
Sungai Batang Ayumi meluap dan menyapu puluhan rumah di Padang Sidimpuan sekitarnya. Tujuh orang tewas akibat bencana ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaNamun kata Gidion, pada saat dilakukan penyelamatan sementara, pelaku tidak melakukannya dengan benar.
Baca Selengkapnya