10,4 Juta DPT bermasalah, DPD minta BPK audit KPU dan Kemendagri
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2014. Padahal, masih ada 10,4 juta data penduduk yang masih dinilai bermasalah.
Anggota DPD dari Provinsi Banten Ahmad Subadri curiga dengan data bermasalah yang mencapai 5,6 persen. Karena data bermasalah itu, dapat digunakan pihak tertentu demi lolos Parliamentary Threshold (PT) 3,5 persen.
"Ini jadi layak kita kritisi, bagaimana mau membangun negara dengan menyejahterakan masyarakat, mengurus data saja kita selalu problematik carut marut, kita muncul 10,4 juta ini bisa lolos Parliamentary Threshold, ini tentu bisa dimaknai sikap kritis," ujar Subadri dalam diskusi mingguan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/11).
Dia menilai, adanya jumlah data bermasalah hingga 5,6 persen adalah bukti dari KPU dan Kemendagri yang bekerja secara tidak serius. Sebab, urusan kependudukan adalah tugas dan fungsi yang utama dilakukan oleh KPU dan Kemendagri.
"Banyak sekali ekses ketika data tidak akurat. Banyak pihak mengambil keuntungan. Saya meminta kepada BPK untuk melakukan audit data, ini data yang benar yang mana, KPU atau Kemendagri," tegas dia.
Dia menjelaskan, menurut UU yang ada basis data kependudukan harus dimutakhirkan oleh KPU Daerah (KPUD) yang melakukan pilkada-pilkada. Dia juga meminta agar KPU dan Kemendagri saling bekerja untuk menyelesaikan persoalan DPT.
"UU Nomor 8 Tahun 2012 basis data itu dari DP4, dimutakhirkan, di beberapa KPUD tidak melakukan pemutakhiran data, data pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, perlu dikonfirmasi ini yang menyebabkan silang sengkarut seperti apa, jadi salah satu yang ditawarkan gimana KPU Kemendagri melakukan koordinasi yang valid," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaDia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.
Baca SelengkapnyaKekeliruan tersebut harus diselesaikan secara transparan dan independen, serta melibatkan pihak-pihak terkait termasuk ahli teknologi informasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnyaaksa KPK juga membebankan Dudy dengan membayar uang pengganti.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca SelengkapnyaTotal, ada 9 calon anggota DPD yang mengajukan sengketa hasil ke MK.
Baca Selengkapnya