10 Ha Lahan Cagar Biosfer di Bengkalis Terbakar, Diduga akibat Pembukaan Lahan Sawit
Merdeka.com - Cagar Biosfer di Kabupaten Bengkalis, Riau, terbakar sejak Minggu (18/6). Total sudah 10 hektare lahan di 'paru-paru dunia' itu ludes diamuk si jago merah.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dan Bukit Batu adalah lahan gambut raksasa di Kabupaten Bengkalis dan Siak. Dengan luas 705.271 hektare, Cagar Biosfer ini dideklarasikan UNESCO dalam Man and the Biosphere (MAB) Programme untuk mendukung industri kayu berkelanjutan.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Genman S Hasibuan menilai kebakaran terjadi karena adanya pembukaan lahan untuk perkebunan. Dia menyebut ada kesengajaan orang melakukan pembakaran.
"Tim sudah melakukan pemadaman di lokasi tersebut. Pantauan kami api membakar lahan sejak Minggu (18/6) kemarin," ujar Genman, Rabu (21/6).
Kebakaran Cagar Biosfer ini diketahui dari pantauan tim patroli Satgas Udara Karhutla Riau. Diperkirakan lahan yang terbakar seluas 10 hektare. "Setelah dipadamkan dan saat ini pendinginan luas yang terbakar sekitar 10 hektare," kata Genman.
Menurut Genman, saat ini titik api di lokasi sudah terkendali dan hanya tinggal asap. Petugas gabungan sedang melakukan pendingin.
Sementara, tim gabungan juga masih melakukan pemantauan di lokasi untuk mengantisipasi adanya loncatan api. "Kita juga mencegah api meluas dengan bantuan helikopter untuk water bombing," katanya.
Genman mengatakan, untuk dapat menuju lokasi tim gabungan menemukan kendala yakni sulitnya tim darat mencapai lokasi kebakaran.
"Api kemarin sulit dipadamkan karena kondisi lahan gambut," ucap Genman.
Sementara itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Gakkum, yakni kepolisian untuk menyelidiki pelaku pembakaran. "Kita sudah koordinasi dengan pihak terkait untuk menangkap pelakunya," jelasnya.
Genman membeberkan bahwa kebakaran itu diduga karena ulah tangan tidak bertanggung jawab yang membuka lahan sawit dengan cara membakar.
"Itu sengaja dibakar. Kebakaran di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil diduga disebabkan oleh pembukaan lahan dengan cara dibakar untuk kebun kelapa sawit," bebernya.
Tim BBKSDA Riau menemukan bibit sawit di sekitar areal yang terbakar. Saat ini tim masih berada di lokasi sampai api benar-benar tidak ada lagi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBegini wujud fosil pohon tertua di bumi yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diingatkan BMKG untuk meminimalisir paparan sinar matahari pada pukul 10.00-16.00 WIB.
Baca Selengkapnya