Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

LPS Tetapkan Suku Bunga Simpanan Rupiah 2,7 Persen

LPS Tetapkan Suku Bunga Simpanan Rupiah 2,7 Persen Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi tren penurunan suku bunga simpanan masih berlanjut. Ini disebabkan kondisi likuiditas perbankan yang relatif longgar.

"Suku bunga simpanan masih menunjukkan penurunan dan potensial berlanjut turun," kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, dalam Konferensi Pers Virtual Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS, Rabu (29/9).

Dia menjelaskan, perkembangan suku bunga pasar simpanan (SBP) pada bank benchmark Rupiah terpantau melanjutkan penurunan. SBP Rupiah mengalami penurunan sebesar 10 basis poin (bps) menjadi sebesar 2,7 persen pada periode observasi 26 Agustus 2021 sampai 22 September 2021.

"Atau jika diakumulasi sejak penetapan Perda sebelumnya Mei 2021 SBP telah turun sebesar 25 basis poin," ujarnya.

Sementara itu, SBP pada bank benchmark valuta asing (Valas) pada periode observasi 12 Agustus sampai dengan 22 September 2021 turun sebesar 1 basis poin menjadi 0,22 persen, atau jika diakumulasi sejak menetapkan periode sebelumnya SBP telah turun sebesar 4 basis poin.

Selanjutnya

Menurutnya, perkembangan desain margin yang merupakan cerminan intensitas persaingan suku bunga simpanan antar bank pada periode observasi yang sama juga terpantau stabil, dengan kecenderungan turun secara terbatas.

"Hal ini terutama dipengaruhi oleh pola respon suku bunga yang berbeda antara beberapa bank," imbuhnya.

LPS memproyeksikan suku bunga simpanan masih akan melanjutkan tren penurunan ditopang kondisi likuiditas bank-bank yang longgar, dan langkah kebijakan otoritas moneter yang masih mempertahankan kebijakan akomodatif.

"LPS akan terus memantau perkembangan dan respon suku bunga simpanan perbankan serta mencermati individual bank yang berpotensi mempengaruhi tingkat bunga penjaminan ke depan," pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024

Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut

Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
Waspada! Bank Indonesia Temukan 363 Uang Lembar Palsu Beredar di Sini
Waspada! Bank Indonesia Temukan 363 Uang Lembar Palsu Beredar di Sini

Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya