Imbas Layanan Error, BSI Pastikan Tak Ada Penarikan Uang Besar-besaran
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi memastikan layanan perbankan error sejak Senin, 8 Mei 2023 tidak sampai menyebabkan adanya penarikan dana atau uang nasabah dalam jumlah besar-besaran (rush money).
"Tidak, tidak ada, tidak ada," tegas Hery singkat dalam sesi konferensi pers bersama BSI di Wisma Mandiri, Jakarta, Kamis (11/5).
Menindaki gangguan tersebut, Hery menceritakan, tim BSI langsung bergerak memperbaiki. Hasilnya, sejumlah layanan sudah bisa berfungsi kembali satu hari setelahnya.
"Pada 9 mei 2023, nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan 2.500 ATM. Malam harinya, BSI mobile sudah bisa diakses dengan fitur-fitur basic. Besok paginya 10 Mei, BSI mobile sudah bisa transaksi dengan fitur lebih lengkap," urainya.
Hery pun menjamin, seluruh data dan dana milik nasabah BSI aman selama jaringan layanan terganggu. "Proses normalisasi BSI telah kami lakukan dengan baik. Tentunya prioritas utama, kita yakinkan dana nasabah tetap aman di BSI," ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah nasabah BSI mengeluhkan tidak bisa mengakses aplikasi BSI Mobile. Banyak dari keluhan ini dilayangkan ke akun media sosial BSI.
Dari sejumlah keluhan yang dilayangkan, ada beberapa nasabah yang mengaku mereka tidak bisa mengakses aplikasi BSI Mobile sama sekali. Namun, tidak sedikit pula yang mengaku tidak bisa melanjutkan transaksi di dalam aplikasi.
Adapun notifikasi dalam aplikasi BSI Mobile menyebutkan kalau permintaan transaksi tersebut tidak dapat diproses. "Informasi: Permintaan tidak dapat diproses (100)," tulis pesan yang diterima sejumlah nasabah.
"BSI Mobile lagi error pagi ini. Tarik tunai ATM ga bisa, ngecek saldo via aplikasi ga bisa juga," dikutip dari salah satu akun di Twitter.
Sementara akun lain menuliskan,"BSI Mobile error sejak pagi. Mohon ditindaklanjuti."
Melihat pantauan sejumlah keluhan di sosial media, ternyata tidak hanya soal aplikasi BSI Mobile error, tapi ada beberapa nasabah yang mengaku tidak bisa melakukan penarikan uang tunai.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaSentra Layanan BRI Prioritas berikan kenyamanan dan kemudahan pada nasabah untuk mengelola asset keuangan pribadi.
Baca SelengkapnyaQRIS akan tetap menjadi pilihan masyarakat dalam bertransaksi, karena biayanya masih relatif lebih murah.
Baca SelengkapnyaBSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca Selengkapnya