Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mana Lebih Baik Ganti Oli Mesin Setiap 5.000 km atau 10.000 km?

Mana Lebih Baik Ganti Oli Mesin Setiap 5.000 km atau 10.000 km? penggantian oli mesin di mobil lama.. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Mengganti oli mesin mobil wajib dilakukan secara berkala agar kinerja mesin tetap optimal. Untuk waktu penggantiannya, buku manual dapat digunakan pemilik mobil sebagai acuan.

Untuk mobil baru, kini berlaku pengganti oli mesin setiap 10.000 km.

Namun apakah petunjuk tersebut berlaku mutlak?

Jawaban pertanyaan tersebut tentu berlaku untuk mobil-mobil baru.

Seiring perkembangan teknologi otomotif, jarak antarkomponen mesin kini dibuat lebih rapat. Tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja dari jantung mekanis kendaraan.

Oleh karena itu, mesin mobil keluaran anyar membutuhkan pelumas encer. Tingkat viskositas demikian bisa didapat pada jenis oli full sintetik.

"Proses pembuatan oli sintentik lebih kompleks daripada proses pembuatan oli mineral," kata Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), dalam rilisnya, kemarin.

Dia menjelaskan, oli sintetik disebut lebih minim penguapan. Maka itu, penggantian oli mesin dapat dilakukan setiap 10.000 km.

Namun, ada pula anjuran bahwa pelumas sebaiknya diganti setiap 5.000 km.

Soal ini, Brahma menjelaskan, hal itu berlaku untuk oli dengan kandungan mineral dan untuk kendaraan yang berusia di atas 10 tahun.

"Oli mineral berasal dari ekstrak penyulingan minyak bumi. Kandungannya pun tidak seperti oli sintetik dan punya tingkat viskositas lebih tinggi (kental). Maka itu, oli ini biasa digunakan untuk mobil-mobil lama sesuai teknologi mesin saat itu," terangnya.

Dan 10-20 tahun lalu, belum banyak oli sintetis yang memang digunakan sampai 10.000 km. Sebab itu mobil jadul selalu merekomendasikan penggantian oli setiap 5.000 km.

Lihat pula Kondisi Jalan

penggantian oli mesin mobil harus dilakukan secara teratur

©2022 Merdeka.com

Namun, penggantian oli sintetik atau oli mineral itu tidak selalu merujuk pada interval jarak tempuh km. Pasalnya, ada beberapa hal yang justru membuat oli mesin berlangsung lebih cepat. Misalnya, jika mobil rutin melewati jalan tanjakan atau menghadapi kemacetan.

"Bila sering terjebak di kemacetan lalu lintas, meski roda tidak berputar, mesin tetap bekerja menghasilkan tenaga. Ditambah dengan panasnya jalanan saat kondisi siang hari, serta sering lama berhenti di lampu merah, beban kerja mesin pun jadi semakin berat," lanjutnya.

Untuk itu, Brahma menyarankan kepada pemiliknya untuk rutin mengecek kondisi oli mesin melalui dipstick.

"Jika kondisi volume oli pada dipstick berkurang dari level minimum, segera lah ganti oli. Jangan sekadar menambah oli baru," tukas dia.

Jika masih bingung memilih oli mesin, sila kunjungi situs Dr.LUBE untuk mendapatkan rekomendasi pelumas yang tepat.

"Pemilik mobil harus menggunakan spesifikasi oli sesuai rekomendasi pabrikan. Oli mesin itu juga dapat ditemui pada produk kami yakni Fastron Series yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan mesin mobil. Bukan saja memenuhi standardisasi API SN, produk PTPL juga dilengkapi teknologi NanoGuard," pungkas Brahma.

(mdk/sya)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tanda Oli Gardan Motor harus Diganti, Wajib Tahu

Tanda Oli Gardan Motor harus Diganti, Wajib Tahu

Oli gardan adalah pelumas yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara komponen transmisi otomatis pada motor dan mobil matic.

Baca Selengkapnya
Masih Ingat Driver Ojol yang Motornya Hilang dan Istrinya Meninggal? Kini Dapat Motor Baru dari Orang Baik

Masih Ingat Driver Ojol yang Motornya Hilang dan Istrinya Meninggal? Kini Dapat Motor Baru dari Orang Baik

Bikin haru, begini momen driver ojol yang motornya hilang dapat ganti motor baru dari orang baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.