Merdeka.com - Daihatsu Indonesia belum berani menegaskan menjadi pemain otomotif kedua terbesar di Indonesia hingga akhir tahun ini berdasarkan kinerja per September. Pasalnya pasar mobil per September tahun ini turun 11 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian Mitsubishi masih ancaman terbesar seperti tahun lalu.

"Penjualan mobil nasional belum membaik. Memang per September tahun ini, pangsa pasar Daihatsu sudah nomor dua di Indonesia, tapi masih ada tiga bulan lagi bagi merek lain mengejar. Apalagi pada tahun lalu hingga November, kami sempat kalah dari Mitsubishi. Namun, pada Desember penjualan kami tinggi, sehingga bisa mengejar volume penjualan Mitsubishi dan berhasil merebut posisi kedua," ujar Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, usai menghadiri peluncuran Reborn, web series season 3 Daihatsu Indonesia di CGV Blitz, Grand Indonesia, Senin (7/10).

Menurut Amelia, waktu tiga bulan sejak September hingga Desember nanti merupakan waktu lama yang bisa dimanfaatkan oleh merek lain untuk meningkatkan penjualan produk otomotifnya. "Tergantung Mitsubishi melakukan apa. Masih ada tiga bulan lagi."

Mitsubishi Motors Indonesia memang merupakan pemain otomotif yang melejit penjualan mobil penumpangnya, terutama sejak meluncutkan model Xpander pada Agustus 2017.

Daihatsu Indonesia sendiri menargetkan tahun ini mempertahankan pangsa pasarnya sebagai pemain otomotif kedua terbesar di Indonesia yang diraihnya selama 10 tahun terakhir di industri otomotif Indonesia.

Berdasarkan data wholesales (dari pabrikan ke diler) Januari-Agustsu 2019, volume penjualan Daihatsu Indonesia mencapai 115.451 unit, nomor dua terbesar setelah Toyota Indonesia. Sedangkan pesaing terdekatnya, Mitsubishi Motors Indonrsia, berada di posisi ketiga dengan 109.769 unit, disusul Honda 84.890 unit, dan Suzuki 63.351.