Membidik gurihnya ayam kampus
Merdeka.com - Sepintas dari fotonya, Diana tidak seperti seorang germo. Namun di balik perawakan kecil, perempuan berkulit gelap ini sanggup menyediakan pelacur dari kalangan mahasiswi di Jakarta. Bahkan dia bisa menyediakan pelacur hingga keluar kota, seperti Surabaya, Batam, dan Medan.
Khusus di Jakarta ada tujuh anak buahnya dari lima perguruan tinggi swasta. Semuanya sampai saat ini masih kuliah dan paling tua berusia 22 tahun. Satu orang kerap kebanjiran pesanan dari pelanggan. Dia disewa satu bulan untuk menemani bule pelesir di Indonesia. Tarifnya sekitar Rp 50 juta untuk bisa membawa pelacur hingga berminggu-minggu.
"Yang model lagi dibawa keluar kota satu bulan," kata Diana kepada merdeka.com melalui pesan BlackBerry Rabu pekan lalu. Orang bule bahkan tak segan untuk membawa pelacur mahasiswi hingga ke luar negeri. Ayam kampus binaan Diana diajak ke Singapura.
Transaksi dengan Diana memang terbilang sulit. Pelanggan harus masuk ke dalam jaringannya. Paling tidak, pelanggan kenal dengan pemakai jasa Diana untuk berburu syahwat. Dari sana, calon pelanggan bisa mengenal Diana dan dia mau mengangkat telepon untuk transaksi dan ketemuan.
Diana memang hati-hati betul mencari lelaki pemburu seks. Dia tidak mau ayam-ayam peliharaannya tidak dibayar karena pelanggan tidak jelas. Untuk pesanan pelacur mahasiswi hingga satu bulan biasanya Diana menanyakan bosnya lebih dulu. Diana mengaku memiliki bos pengatur jaringan pelacur mahasiswi.
Jika pelanggan setuju untuk tidur sekali, Diana biasanya meminta uang tanda jadi Rp 200 ribu. "Sisanya kasih langsung," ujarnya.
DD, 65 tahun, membenarkan jaringan pelacur mahasiswi hingga luar kota. Saat berada di Kuta, Denpasar, ayam kampus pernah dia pakai menawarkan temannya di sana. DD mengiyakan untuk kopi darat di sebuah restoran buat makan malam. Dari sana, DD tertarik mengajak dia ke atas ranjang. "Dia juga dapat bagian dari temannya kalau berhasil," kata DD saat ditemui di sebuah kafe di Plaza Semanggi.
Selain di Bali, DD pernah memesan ayam kampus di Kota Kembang. Tarifnya sama, sekali tidur Rp 7 juta. DD mengaku tertarik mencicipi ayam kampus kelas atas lantaran lebih terjamin kebersihannya.
Dia ogah mencari lewat lokalisasi atau tempat-tempat spa menawarkan pijat plus-plus. "Saya nggak pernah mencari di luar. Menurut saya kurang menantang," katanya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaRela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaVarian Mie Sedaap menyentuh beragam rasa, mulai dari rasa ayam bawang hingga pedas gurih.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPerkara bau amis pada daging ayam sering menjadi masalah saat ingin mengolahnya. Namun, ternyata solusinya terletak pada teknik mencuci dagingnya loh!
Baca SelengkapnyaUntuk menjaga ayam tetap sehat dan produktif, mereka membutuhkan pola makan yang seimbang dengan beberapa nutrisi penting.
Baca Selengkapnya