Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh
Jembatan ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara karena keunikannya.
sejarah![Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/3/27/1711524125375-2df9b.jpeg)
Jembatan ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara karena keunikannya.
![Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/26/1711460791661-w3uv.jpeg)
Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh
![Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/26/1711460856353-bcuw7.jpeg)
Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dikenal dengan sebutan sepetak tanah Eropa di Jawa. Pada zaman kolonial, daerah ini memang kawasan penting bagi pihak Belanda.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
Nama Jembatan
Surabaya punya Jembatan Merah yang dikenal memiliki sejarah panjang pada masa kolonial. Sementara Banyuwangi memiliki Jembatan Kudung Kendeng Lembu.
Mengutip Instagram @visitbanyuwangi, istilah kudung berasal dari bahasa Indonesia yang artinyapenutup kepala. Penyebutan ini muncul karena jembatan peninggalan kolonial tersebut memiliki atap.
Mengutip situs smkentaf.sch.id, jembatan ini dibangun oleh perusahaan swasta Belanda sebagai bagian dari infrastruktur untuk mendukung operasional perkebunan mereka.
Satu hal yang menonjol dari jembatan ini adalah adanya atap. Atap ini memberikan perlindungan terhadap cuaca bagi pengguna jembatan serta menambah daya tarik estetika jembatan.
Desain yang kokoh dan tangguh membuat jembatan ini tetap kokoh meski usianya lebih dari satu abad. Hingga kini, jembatan ini menjadi jalur lintas penting bagi masyarakat.
![Lebih dari 100 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/26/1711461267904-5bwhq.jpeg)
Lebih dari 100 Tahun
Jembatan ini dibangun pada tahun 1914. Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembu
di Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
- 126 Ribu Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Lebaran
- Melihat Jembatan Gantung Tua Tersembunyi Berusia 1 Abad Lebih di Kendal, Bekas Rel Kereta
- Yuk Nikmati Wisata Lengkap di Sepekan Agrowisata Tamansuruh Banyuwangi
- Kunjungi Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi, Menteri Sandiaga: Pengalaman World Class Tourism
- Menkes: Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Rokok 3 Kali Lebih Tinggi dari Keuntungan Cukai
- FOTO: Tuntut Hentikan Ekspor Sampah, Aktivis Lingkungan Geruduk Konsulat Australia dan Jepang di Surabaya
Meskipun telah berusia lebih dari satu abad, secara keseluruhan konstruksi jembatan yang terbuat dari kayu ini masih kokoh. Hingga kini, jembatan ini masih digunakan masyarakat.
![Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/26/1711461357725-lg0qf.jpeg)
Material yang digunakan untuk membangun jembatan didominasi kayu berdiameter besar yang terbukti kokoh hingga kini.
Jembatan dan karakter bangunan masih asli sebagaimana pertama kali dibangun. Bahkan, suasana asri di sekitar jembatan pun mirip dengan masa kolonialisme dulu. Adapun perubahan yang dijumpai adalah warna cat jembatan yang berbeda dari masa ke masa.
![Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/26/1711461919608-yhjrx.jpeg)
Jembatan Kudung Kendeng Lembu memiliki nilai sejarah penting karena merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda di Indonesia. Bangunan ini mencerminkan kejayaan dan peran perusahaan perkebunan Belanda di Banyuwangi pada masa lalu.