
Gua Selomangleng Tulungagung, Peninggalan Era Majapahit di Tengah Hutan Belantara yang Eksotis
Spot wisata alam kental nuansa sejarah
Spot wisata alam kental nuansa sejarah
Gua Selomangleng terletak di Desa Sanggrahan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Pada tahun 2019, gua ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Bupati Tulungagung melalui SK Nomor SK 188.45/96/013/2019.
Gua ini terdiri dari dua buah gua yang dipahatkan pada sebuah batu gunung besar. Mulut gua pertama menghadap ke barat dan berbentuk segi empat.
Gua pertama memiliki panjang 395 cm, lebar 325 cm, dengan kedalaman 380 cm, tinggi langit-langit 195 cm, dan tinggi dari tanah sekitarnya 80 cm.
Pada dinding kanan dan kiri mulut gua pertama, ada relief manusia dalam posisi berdiri. Di bagian atas mulut gua pertama, terdapat relief Kala besar yang hampir meliputi seluruh bagian atas batu.
Sisi utara mulut gua memiliki pahatan tangga naik dengan 8 anak tangga.
Gua kedua terletak di selatan gua pertama dan berbentuk segi empat.
Gua ini memiliki panjang 400 cm, lebar 200 cm, dengan kedalaman 380 cm, tinggi langit-langit 200 cm, dan tinggi dari tanah sekitarnya 2,30 cm. Gua ini tidak memiliki relief atau hiasan.
(Foto: Kemdikbud RI)
Pada ketiga sisi dinding gua pertama terdapat relief yang bercerita tentang Arjuna Wiwaha.
Relief tersebut menggambarkan adegan saat Indra memerintahkan bidadari untuk menggoda Arjuna di Gunung Indrakila. Ada juga penggambaran adegan ketika bidadari menuruni awan dari kahyangan ke bumi.
merdeka.com
Relief-relief di gua ini, terutama yang menggambarkan cerita Arjuna Wiwaha, mencerminkan kaitan dengan wiracarita Hindu. Gua ini kemungkinan besar berkaitan dengan agama Hindu.
(Foto: Kemdikbud RI)
Menurut Bernet Kempers, gua ini dibuat sekitar abad X Masehi. Didasarkan pada pahatan relief tokoh-tokoh dengan ciri-ciri Majapahit.
Sementara itu, Satyawati Sulaiman menyatakan bahwa gua ini berasal dari masa awal Majapahit, menunjukkan kedekatan dengan wiracarita gubahan para pujangga sejak zaman Kerajaan Kediri.
Merdeka.com
Dulu, Gua Selomangleng di perbukitan Wajak ini digunakan oleh para resi (pertapa) untuk bertapa.
Mereka tinggal di tempat jauh dari keramaian, seperti hutan dan perbukitan untuk menempa spiritualitas, seperti dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret tempat wisata dengan pemandangan super indah bak surga yang ada di Sumba, NTT.
Baca SelengkapnyaKorban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja. Korban malah memasang spaduk ini.
Baca SelengkapnyaSaking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.
Baca SelengkapnyaPotret besan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, yakni Brigjen Ruslan Aspan ikut turun ke sawah dan semprot padi.
Baca SelengkapnyaMenteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Hadi Tjahjanto aktif dalam memberikan sertipikat tanah kepada masyarakat di penjuru daerah tanah air.
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaKonon, dulu di gua ini ditemukan banyak peralatan dapur
Baca Selengkapnya